"Itu masalah penafsiran kalau tendangan bola sepak dianggap bahan sogokan terlalu jauh," kata Prayudi di Jakarta Kamis (3/4) malam.

Prayudi mengatakan bahan kampanye yang termasuk politik uang biasa memiliki tujuan tertentu dengan cara membagikan sesuatu, misalnya memberikan uang di dalam amplop atau kupon undian.

Prayudi menilai tendangan bola sepak yang dilakukan SBY lebih dianggap sebagai permainan yang ditujukan kepada orang tertentu.

"Semua ini tergantung bagaimana kita menafsirkan peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU)," ujar Prayudi.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD Partai Demokrat Jawa Barat Dede Yusuf Macan Effendi menyatakan bahwa masyarakat Jawa Barat tidak mempermasalahkan tendangan bola sepak SBY.

"Itu hanya bagian permainan kampanye dan bola dianggap sebagai suvenir yang dipesan partai," ungkap Dede Yusuf.

Sementara itu, calon anggota DPR RI Partai Demokrat Daerah Pemilihan Jawa Barat 1 Sani Alamsyah menambahkan bahwa permainan tendangan bola bertujuan menghidupkan suasana kampanye.

"Anggapan tendangan bola sepak sebagai politik uang ada indikasi untuk pembunuhan karakter Partai Demokrat," ucap Sani.

Sebelumnya, SBY dan Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono--yang akrab disapa Ibas--menendang bola sepak ke arah massa saat kampanye nasional di Lapangan Tegalega Bandung Jawa Barat pada hari Minggu (30/03).

Pewarta : Taufik Ridwan
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024