"Dia memberikan pesan, kalau kita benar jangan takut untuk membongkar," kata Roy yang ditemui di TPU Menteng Pulo Jakarta, tempat jenazah Mun'im Idris dimakamkan, Jumat.

Menurut dia, Mun'im merupakan sosok ahli forensik yang berintegritas, berani dan lantang. Roy mengatakan bersama Mun'im, ia pernah bersaksi untuk berbagai kasus.

Dia juga menyatakan sangat kehilangan sosok Mun'im yang telah banyak berjasa di dalam pengungkapan berbagai kasus melalui profesinya sebagai ahli forensik. "Dia meninggal setelah berbakti kepada negara dan bangsa Indonesia," katanya.

Mun'im meninggal dunia pada Jumat (27/9) dini hari, pukul 02.30 WIB akibat komplikasi diabetes, jantung koroner dan pankreas. Berdasarkan data dari dokter yang menanganinya dr. Priyambodho Sp. An, Mun'im menderita diabetes selama 10 tahun, jantung koroner (coronary arterial disease) selama tiga tahun dan keganasan pankreas selama tiga hari.

Pria bernama lengkap Abdul Mun'im Idris ini meninggal dalam usia 66 tahun. Jenazahnya dimakamkan di TPU Menteng Pulo shalat Jumat.


Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024