Delegasi Brisbane yang dipimpin Heidi Dahles dari Griffith University mengunjungi "kota lama" Kota Semarang, Rabu. Ikut dalam rombongan tersebut Peter Wood dan Roy Kraft van Ermel dari Amsterdam.
        Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang Adi Tri Hananto berharap kunjungan ke Semarang dapat meningkatkan kualitas hubungan yang sudah terjalin.
        "Kami berharap, Griffith University nantinya dapat membantu mengembangkan kawasan Kota Lama melalui investasi," katanya.
        Pengembangan kawasan Kota Lama sebagai "Little Netherland" sangat penting karena kawasan ini memiliki banyak potensi seperti wisata sejarah, religi, dan kuliner.
        Adi berharap kunjungan dan jalinan "sister city" tersebut menjadi langkah strategis untuk membahas kerja sama yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.
        Dalam kesempatan tersebut, Peter Woods juga menyampaikan ketertarikannya terhadap potensi wisata Kota Semarang karena sangat cocok untuk dikembangkan sebagai potensi wisata yang menarik.
        "Yang terpenting cerita sejarah di balik bangunan tua, karena cerita sejarah yang kuat akan mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan," katanya.
        Roy Kraft juga menyampaikan ketertarikannya terhadap bangunan tua di Kota Semarang yang masih utuh dan belum dipugar.
        "Kekayaan sejarah dari suatu tempat wisata merupakan satu daya tarik penting bagi para wisatawan," katanya.
        Kota Lama Semarang adalah suatu kawasan di Semarang yang menjadi pusat perdagangan pada abad 19-20 dan untuk keamanan dibangunlah di kawasan itu benteng yang dinamai benteng Vijhoek.
        Untuk mempercepat jalur perhubungan antarketiga pintu gerbang di benteng itu maka dibuat jalan-jalan perhubungan dengan jalan utamanya yakni Heeren Straat. Saat ini bernama Jl. Let Jen Soeprapto.
        Kawasan Kota Lama Semarang disebut juga Outstadt. Luas kawasan ini sekitar 31 hektare. Dilihat dari kondisi geografi, nampak bahwa kawasan ini terpisah dengan daerah sekitarnya, sehingga nampak seperti kota tersendiri, sehingga mendapat julukan "Little Netherland".