Warga Dusun Wonokoso, Ngadino, di Magelang, Rabu, mengatakan bahwa batu kotak yang di tengahnya terdapat lubang tersebut ditemukan warga di wilayah Kecamatan Pakis saat memasang pipa untuk mengalirkan air dari sumber air Sabrang.
Batu yoni merupakan simbol wanita sebagai lambang kesuburan tanah. Biasanya batu ini berpasangan dengan lingga yang dibuat pada zaman Hindu.
Pada pekan lalu di wilayah lereng Gunung Merbabu juga ditemukan benda cagar budaya berupa lingga di Dusun Trisib, Desa Tampir Wetan, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang.
"Semula batu yang terpendam di aliran sungai itu dikira batu biasa, sebagian ada yang mengira bak. Kemudian warga menggali lagi ternyata diketahui bentuknya mirip batu candi," katanya.
Penemuan batu tersebut sudah beberapa waktu lalu, namun baru dilaporkan ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magelang pada tanggal 6 April 2013.
Ia mengatakan bahwa pada awal ditemukan batu yoni tersebut ada pasangannya, tetapi kemudian hilang.
Batu yoni itu ditemukan sekitar 300 meter dari mata air Sabrang.
Staf Teknis Bidang Sejarah Museum dan Purbakala Dinas pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magelang Lilik Eko Karminto mengatakan bahwa yoni yang ditemukan berukuran 64 x 63 sentimeter, tinggi 50 cm, panjang pancuran 26,5 cm, lebar pancuran 19 cm, lubang 18 x 18 cm dengan kedalaman 26 cm.
"Benda ini bisa dipastikan yoni yang dibuat pada zaman Hindu sekitar abad VII--VIII Masehi. Selain bentuk, letak geografis yang dekat dengan mata air dipastikan ini yoni," katanya.
Ia mengatakan bahwa yoni tersebut bukan pasangan dari batu Lingga yang ditemukan di Dusun Trisib, Desa Tampir Wetan, Kecamatan Candimulyo karena dilihat dari ukurannya tidak sama.
Batu yoni merupakan simbol wanita sebagai lambang kesuburan tanah. Biasanya batu ini berpasangan dengan lingga yang dibuat pada zaman Hindu.
Pada pekan lalu di wilayah lereng Gunung Merbabu juga ditemukan benda cagar budaya berupa lingga di Dusun Trisib, Desa Tampir Wetan, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang.
"Semula batu yang terpendam di aliran sungai itu dikira batu biasa, sebagian ada yang mengira bak. Kemudian warga menggali lagi ternyata diketahui bentuknya mirip batu candi," katanya.
Penemuan batu tersebut sudah beberapa waktu lalu, namun baru dilaporkan ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magelang pada tanggal 6 April 2013.
Ia mengatakan bahwa pada awal ditemukan batu yoni tersebut ada pasangannya, tetapi kemudian hilang.
Batu yoni itu ditemukan sekitar 300 meter dari mata air Sabrang.
Staf Teknis Bidang Sejarah Museum dan Purbakala Dinas pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magelang Lilik Eko Karminto mengatakan bahwa yoni yang ditemukan berukuran 64 x 63 sentimeter, tinggi 50 cm, panjang pancuran 26,5 cm, lebar pancuran 19 cm, lubang 18 x 18 cm dengan kedalaman 26 cm.
"Benda ini bisa dipastikan yoni yang dibuat pada zaman Hindu sekitar abad VII--VIII Masehi. Selain bentuk, letak geografis yang dekat dengan mata air dipastikan ini yoni," katanya.
Ia mengatakan bahwa yoni tersebut bukan pasangan dari batu Lingga yang ditemukan di Dusun Trisib, Desa Tampir Wetan, Kecamatan Candimulyo karena dilihat dari ukurannya tidak sama.