Barcode diciptakan oleh Woodland bersama teman sekelasnya Bernard Silver saat masih menjadi mahasiswa pascasarjana, untuk membawa konsep garis hitam dan putih ke dalam kehidupan sehari-hari.
Woodland mengaku telah terinspirasi kode morse, dan ide itu datang ketika ia duduk di kursi di pantai. Ide muncul ketika ia tanpa sengaja membuat garis-garis lurus dengan jari-jarinya di pasir.
Barcode sekarang menjadi metode utama di mana informasi harga barang-barang yang dijual di toko-toko, disimpan.
Dengan barcode, kasir toko atau super market bisa dengan mudah mendapatkan harga barang ketika menjumlahkan sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh pembeli.
Dengan aplikasi yang sekarang tersedia, pengguna smartphone juga bisa mengetahui harga barang tertentu di rak-rak toko dengan cara hanya memindai barcode pada barang tersebut.