"Saya masih menunggu bonus PON Jateng untuk berangkat ke China Taipe. Begitu bonus itu cair, saya langsung berangkat ke sana," kata Alan Chandra ketika dihubungi di Semarang, Rabu.
Peraih satu emas dan satu perunggu pada PON XVIII/2012 Riau tersebut mengatakan, dirinya akan memperdalam teknik sepatu roda karena persaingan pada kejuaraan dunia di Belgia mendatang sangat ketat.
Oleh karena itu, kata dia, dirinya berharap bonus PON XVIII dari Jawa Tengah segara turun supaya dirinya bisa mempersiapkan diri lebih baik untuk terjun pada kejuaraan dunia mendatang.
Pada PON XVIII/2012 Riau, Alan Chandra berhasil menyumbangkan satu medali emas dari nomor sprint 1.500 meter kemudian medali perunggu dari nomor 10 ribu meter.
Ketika ditanya apakah sudah ada surat panggilan dari PB Perserosi untuk membela Indonesia pada kejuaraan dunia mendatang, dia mengatakan, sampai kini memang belum ada.
"Kalaupun saya tidak masuk pelatnas, saya tetap akan berangkat ke kejuaraan dunia dengan biaya sendiri," kata peraih dua medali emas SEA Games 2011 tersebut.
Menyinggung soal nomor yang akan diikuti pada kejuaraan dunia mendatang, dia mengatakan, semuanya tergantung kepada pelatihnya.
"Saya serahkan semuanya kepada pelatih saya tetapi saya perkirakan akan turun pada nomor jarak pendek, yaitu 300 meter atau 500 meter," kata Alan Chandra.
Mengenai hasil yang dicapai pada kejuaraan sepatu roda Asia di China, 21-31 Oktober 2012, dia mengatakan, dirinya hanya menempati peringkat keempat dari dua nomor yang diikuti, yaitu nomor 500 meter dan beregu.
"Saya hanya menempati posisi keempat dari dua nomor yang saya ikuti pada kejuaraan di China tersebut," katanya.
Pada kejuaraan sepatu roda Asia di China tersebut, Alan Chandra menjadi satu-satunya atlet Jateng yang turun mewakili Indonesia setelah Ajeng Anindya batal berangkat karena konsentrasi kuliah.