Kepala Kejaksaan Negeri Kota Pekalongan, I Gede Gunawan di Pekalongan, Kamis mengatakan, bahwa berkas penyidikan kasus korupsi yang menyebabkan kerugian negara sekitar Rp100 juta ini ditargetkan dilimpahkan ke PN Pekalongan akhir November 2012.

"Kami targetkan bulan ini (November -red) berkas sudah naik ke tahap dua dan pelimpahan ke Pengadilan Negeri Pekalongan," katanya.

Ia mengatakan bahwa kejari telah melakukan beberapa "pemantapan" memperkuat penyidikan dan kelengkapan berkas dugaan kasus korupsi sapi itu, antara lain hasil audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Tengah mengenai adanya kerugian negara, dan keterangan dari para saksi ahli.

"Berdasarkan audit BPKP, ada kerugian negara. Akan tetapi apakah total kerugian negara akan mengacu pada hasil audit BPKP atau tidak akan kami evaluasi dahulu," katanya.

Ia mengungkapkan untuk mematangkan proses hukum selanjutnya sebelum pelimpahan berkas ke PN, dirinya akan melakukan evaluasi dengan seluruh jaksa penyidik terhadap berkas yang telah disusun.

"Yang jelas, berkas akan kami evaluasi dahulu sebelum dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Pekalongan," katanya.

Kepala Seksi Intelijen Kejari Pekalongan, Adi Panca mengatakan bahwa berdasarkan petunjuk teknis pengembangan pembibitan sapi berasal dari bantuan pemerintah pusat ini dialokasikan dalam bentuk dana penguatan modal usaha kelompok (PUMK).

Selanjutnya, katanya, pada petunjuk teknis ini diperjelas dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 14/Permentan/OT.140/1/2010 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Bantuan Sosial untuk pertanian 2010.

Ia mengatakan bahwa tata cara penyaluran, penggunaan, dan pertanggungjawaban dana PUMK itu, antara lain disertai dengan rencana usaha kelompok yang disusun oleh ketua kelompok dan dua anggota, disetujui tim teknis Kota Pekalongan, serta pejabat pembuat komitmen (PPK).

"Akan tetapi, dari hasil penyidikan diketahui selain pembelian sapi yang tidak sesuai spek juga ada pula sapi yang dinyatakan mati sebanyak 16 ekor. Namun setelah dilakukan pengecekan oleh tim teknis ternyata sapi yang mati hanya 12 ekor," katanya.

Pewarta : Kutnadi
Editor : hernawan
Copyright © ANTARA 2024