Kepala Desa Ambokembang, Jumhan, di Pekalongan, Minggu, mengatakan, getuk sebesar itu menghabiskan bahan pokok ketela pohon sebanyak 1,5 ton, kelapa 400 butir, dan 70 kilogram gula merah, semuanyai merupakan sumbangan dari warga setempat.

"Warga secara suka rela menyumbangkan hasil pertanian, seperti ketela, dan kelapa untuk membuat getuk lindri itu," katanya.

Menurut dia, untuk pembuatan getuk lindri itu, warga menggunakan meja dan plastik di salah satu gang Desa Ambokembang.

"Sejak Minggu pagi, ribuan warga setempat dan pengunjung dari berbagai daerah memadati Gang 9 Desa Ambokembang. Mereka berbondong bondong menyaksikan pembuatan dan memperebutkan makanan tersebut," katanya.

Ia mengatakan bahwa pembuatan getuk lindri panjang itu memerlukan waktu dua hari.

Menurut dia, pembuatan getuk lindri yang kali pertama dibuat warga Desa Ambokembang ini bertujuan sebagai ajang menjalin tali silaturahmi antarumat.

"Dengan acara ini, kebersamaan warga akan selalu melekat. Ke depan, kegiatan ini akan kami laksanakan setiap tahunnya sebagai agar menjadi tradisi budaya warga," katanya.


Pewarta : Kutnadi
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024