"Kami belum mengetahui secara pasti jumlah pendaki di puncak Gunung Slamet karena mereka berangkat melalui beberapa pos pendakian," kata petugas SAR Gabungan Badan Koordinasi Wilayah III Jawa Tengah Rudi Setiawan melalui saluran telepon yang diterima ANTARA di Purwokerto, Sabtu sore.

Menurut dia, sebanyak 40 pendaki yang dievakuasi tersebut terdeteksi berangkat dari Pos Pendakian Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga.

"Saat ini 40 pendaki tersebut telah berada di Pos Bambangan. Kami masih mendeteksi kemungkinan adanya pendaki di puncak Gunung Slamet yang berangkat dari jalur atau pos pendakian lainnya," kata dia menjelaskan.

Oleh karena itu, kata dia, personel SAR Gabungan Bakorwil III Jateng yang didukung Basarnas dan Basarda Jateng telah disiagakan di Pos Pendakian Bambangan.

Disinggung mengenai lokasi kebakaran, dia mengatakan, pihaknya hingga saat ini belum mengetahui secara pasti lokasinya.

"Kami hanya tahu jika kebakaran itu berada di lereng Gunung Slamet sebelah timur laut dan masuk wilayah Kabupaten Pemalang. Saat ini kebakaran meluas namun masih di wilayah Pemalang. Kami berupaya melokalisasi kebakaran agar tidak semakin meluas, termasuk agar tidak merambat ke wilayah Purbalingga," katanya.

Menurut dia, kebakaran tersebut diduga akibat sisa api unggun yang ditinggalkan oleh pendaki sebelum bara apinya benar-benar mati.

Seperti diwartakan sebelumnya, kebakaran tersebut terjadi pada ketinggian 2.500 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan berada di lereng Gunung Slamet yang masuk wilayah Kabupaten Pemalang.

Api yang membakar hutan tersebut mulai terlihat sekitar pukul 03.30 WIB dan dilaporkan oleh pendaki yang turun di Pos Pendakian Bambangan.

"Kami menerima laporan tersebut dari pendaki Gunung Slamet yang baru turun melalui Pos Pendakian Bambangan. Mereka melaporkan jika ada kebakaran di lereng Gunung Slamet yang masuk wilayah Kabupaten Pemalang," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Purbalingga Priyo Satmoko.

Menurut dia, pada liburan Lebaran ini banyak pendaki yang mendaki ke puncak Gunung Slamet.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024