"Catatan nilai tersebut terjadi pada tahun 2010," kata Ketua Penelitian Rantai Nilai Mebel (Furniture Value Chain/FVC) CIFOR Dr Herry Purnomo kepada ANTARA di Jepara, Rabu.

Di sela-sela hari pertama kegiatan "selusur jejak" dalam rangka diseminasi dan berbagi informasi tentang hasil-hasil penelitian rantai nilai mebel Jepara yang diikuti sejumlah jurnalis, ia menjelaskan bahwa tidak kurang dari 12 ribu unit bisnis beroperasi.

"Dan ini menjadikan Kota Jepara sebagai penyumbang 10 persen atau sejumlah 135 miliar dolar Amerika Serikat, dari total ekspor mebel Indonesia di pasar internasional," katanya.

Menurut dia, industri mebel dan kerajinan kayu merupakan jantung utama perekonomian Kota Jepara.

"Hal ini jelas menunjukkan mebel adalah salah satu komoditas unggulan Indonesia yang patut dibanggakan," kata peneliti senior CIFOR itu.

Ia mengemukakan bahwa kekuatan pertumbuhan industri ini tidak lepas dari peran pelaku lokal.

Petani jati, perajin kecil, pengukir paruh waktu dan pengusaha lokal, kata dia, adalah contoh para pelaku sesungguhnya dari pegiat produk mebel bermutu tinggi ini.

Keunggulan mebel Jepara, kata dia, selain kekuatan mebel berbahan kayu jati yang bisa mencapai ratusan tahun, juga karena keelokan dan kehalusannya.

"Dan itu adalah sesuatu hal yang diyakini oleh para perajin sebagai modal mereka untuk bersaing dengan produk dari negara-negara lain, misalnya Cina, Malaysia, Meksiko atau Polandia," katanya.

Herry Purnomo menjelaskan bahwa penelitian kaji-tindak mebel mahoni dan jati untuk meningkatkan efisiensi rantai nilai dan meningkatkan penghidupan (Furniture Value Chain atau FVC), adalah proyek penelitian yang didanai oleh Pusat Penelitian Pertanian Internasional Australia atau "Australian Centre for International Agricultural Research" (ACIAR).

Proyek FVC dilaksanakan oleh CIFOR bekerja sama dengan Forum Rembug Klaster (FRK) Jepara, Pemkab Jepara, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan (Balitbanghut) Kementerian Kehutanan, dan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB).

(T.A035

Pewarta : -
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024