Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Paniai, AKBP Anthon Diantje, yang dihubungi ANTARA News dari Jayapura, Rabu, membenarkan kasus yang bermula dari keributan dilakukan korban, sehingga menewaskan Malianus Kagepe.

Empat warga yang terluka, menurut dia, Lukas Kagepe tertembak bagian perut, Amos Kagepe luka tembak bagian kaki, Alpius Kagepe luka tembak dilengan kanan, dan satu korban lainnya belum diketahui identitasnya terkena tembakan di dada.

Insiden penembakan itu, dikatakannya, berawal dari keributan di rumah biliard milik Yona. Kelima warga itu memaksa dan mengancam untuk dapat menggunakan meja biliard yang sudah digunakan orang lain.

Yona kemudian melaporkan insiden tersebut ke Pos Brimob terdekat, sehingga ada tiga anggota Brimob ke tempat kejadian perkara (TKP), dan meminta lima orang tersebut tidak melakukan keributan.

Tiba-tiba, Anthon mengemukakan, ada yang memukul salah seorang anggota Brimob menggunakan tongkat penyodok bola biliar hingga terjatuh, dan senjatanya direbut Melianus Kagepe. Namun, personel Brimob tersebut dapat mengamankan senjatanya.

Melihat kondisi tersebut, salah seorang anggota Brimob lainnya menggeluarkan tembakan, yang ternyata pelurunya menggenai Melianus Kagepe.

Kemudian, Lukas Kegepe berupaya menikam personel Brimob itu menggunakan pisau, sehingga kembali menggeluarkan tembakan.

Para korban penembakan itu saat ini akan dibawa ke Nabire, dan akan untuk dilakukan otopsi bagi yang tewas dan perawatan lanjutan bagi korban luka tembak, demikian AKBP Anthon Diantje.

Pewarta : -
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025