Semarang (ANTARA) - Departemen Teknologi Industri, Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (SV Undip) sukses menyelenggarakan program Summer School 2025, selama tujuh hari, yang telah berlangsung pada 12 hingga 18 November 2025.
Sebanyak 25 mahasiswa dan empat dosen pendamping dari China yang berasal dari Jiangsu Shipping College China (JSCC) mengikuti rangkaian kegiatan yang memadukan pembelajaran akademik, kunjungan industri, dan eksplorasi budaya.
Program dibuka dengan upacara yang berlangsung meriah, menampilkan kesenian tradisional seperti Tari Lenggang Nyai, Dendang Kidendang, dan Geol Denok.
Ketua Panitia Dr. Sri Utami Handayani menyampaikan bahwa Summer School ini dirancang untuk memberikan pengalaman langsung mengenai teknologi industri di Indonesia.
Dekan Sekolah Vokasi Undip Prof.Dr. Ir. Budiyono, M.Si menegaskan komitmen kedua institusi dalam memperkuat kolaborasi internasional. Acara pembukaan juga disertai penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) sebagai dasar kerja sama yang lebih luas di masa depan.
Perwakilan JSSC, Mr. Xie Jun, juga menegaskan, adanya komitmen bersama akan memperkuat kolaborasi antar institusi.
Dalam kegiatan akademik, mahasiswa menerima materi dari dosen-dosen Departemen Teknologi Industri Undip mengenai teknologi perkapalan, resistance dan propulsion, material non-logam, serta perkembangan industri galangan kapal di Indonesia.
Para dosen Sekolah Vokasi Undip, diantaranya Dr. Moh Ridwan, M. Sawal Baital, Dr. Aulia Windyandari, dan Dr. Zulfaidah Ariany memberikan paparan yang dipadukan dengan studi kasus dan pengalaman industri, sehingga memudahkan peserta memahami konteks teknologi maritim Indonesia.
Delegasi dosen dari JSSC juga turut memberikan perspektif terkait perkembangan navigasi, arsitektur kapal, dan intelligent manufacturing di China.
Salah satu agenda penting dalam program ini adalah kunjungan industri ke Pelindo. Di sana, peserta mempelajari langsung proses operasional pelabuhan modern, termasuk pengelolaan arus kapal, sistem bongkar muat, dan teknologi logistik pelabuhan.
Kunjungan ini menjadi sorotan karena memberikan gambaran nyata tentang bagaimana infrastruktur maritim Indonesia dikelola dan beradaptasi dengan dinamika perdagangan internasional.
Selain Pelindo, peserta juga melakukan kunjungan edukatif ke Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin). Di kampus Polimarin, mahasiswa mendapat pemaparan dan tur fasilitas untuk mengenal teknologi pendidikan maritim Indonesia, mulai dari navigasi, teknik permesinan kapal, hingga sistem keselamatan laut.
Kunjungan ini memberikan perspektif komparatif mengenai pendidikan vokasi maritim antara Indonesia dan China.
Rangkaian kegiatan semakin lengkap dengan campus tour ke berbagai teaching factory dan laboratorium unggulan Sekolah Vokasi UNDIP, seperti Teaching Factory Manufacture (RPM), TRKI & Voca Water, Teknologi Rekayasa Otomasi (TRO), serta Teknik Listrik Industri (TLI).
Peserta juga diajak menjelajahi destinasi budaya Semarang seperti Kota Lama, Lawang Sewu, dan Sam Poo Kong untuk memahami sejarah dan budaya lokal secara langsung.
Selama tujuh hari kegiatan, para peserta mendapatkan pengalaman komprehensif mengenai teknologi industri, dinamika pendidikan vokasi Indonesia, interaksi budaya, hingga pengetahuan industri maritim.
Program Summer School 2025 diharapkan menjadi pintu pembuka bagi kerja sama berkelanjutan antara UNDIP dan institusi pendidikan di China, termasuk peluang pertukaran mahasiswa, magang internasional, dan kolaborasi riset.
Foto1
Dekan Sekolah Vokasi Undip Prof.Dr. Ir. Budiyono berfoto bersama usai lakukan MoU dengan Jiangsu Shipping College China. Foto: dok
Foto: dok