Jepara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah mencanangkan "Program Jepara Menanam" bertepatan dengan peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) 2025 serta menargetkan penanaman 3,2 juta pohon untuk menghijaukan Jepara dan menekan angka lahan kritis.
"Program ini menjadi langkah strategis untuk mengurangi luas lahan kritis sekaligus meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan," kata Bupati Jepara Witiarso Utomo saat pencanangan "Program Jepara Menanam" di Lapangan Oro-oro Bucu, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, Jumat.
Menurut dia program tersebut menjadi upaya penting mengurangi luas lahan kritis serta mengajak masyarakat lebih peduli lingkungan.
Berdasarkan data tahun 2024, luas lahan kritis di Jepara mencapai 8.769,25 hektare. Terdiri dari lahan kritis seluas 6.686,90 hektare dan sangat kritis 2.082,35 hektare. Melalui gerakan menanam yang terencana, diharapkan kondisi tersebut berangsur pulih.
Bupati mengungkapkan masyarakat dan pemerintah telah menyepakati gerakan menanam 800 ribu bibit setiap tahun. Dengan target itu, dalam empat tahun Jepara ditargetkan mampu menanam 3,2 juta pohon.
"Kita harus sayang dengan alam supaya alam juga sayang dengan kita. Kalau keseimbangan terjaga, hidup kita lebih aman," ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya menanam berbagai jenis pohon, termasuk tanaman berbuah yang dapat memberikan nilai ekonomi. Dengan demikian, gerakan penghijauan tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat yang merawatnya.
Bupati menambahkan mulai tahun 2027 anggaran khusus penanaman pohon untuk mitigasi bencana akan menjadi fokus pemerintah daerah.
"Jangan hanya menanam, tapi juga memastikan pohon tumbuh. Itu yang paling penting," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jepara Rini Padmini menyatakan bahwa Program Jepara Menanam akan menjadi agenda tahunan. Penyediaan bibit dilakukan melalui persemaian DLH dan kolaborasi berbagai pihak.
Rini menjelaskan jenis bibit yang disiapkan cukup beragam, mulai dari tanaman keras hingga tanaman buah, seperti Sengon, Cemara Laut, Ketapang, Alpukat, Nangka, Durian, Tabebuya, Matoa, dan Sukun.
Pada tahap pertama tahun ini, sebanyak 18.572 bibit telah disalurkan untuk enam kecamatan dengan rincian Kecamatan Kembang 10.118 bibit, Kecamatan Keling 2.168 bibit, Kecamatan Bangsri 2.664 bibit, Kecamatan Pakis Aji 1.350 bibit, Kecamatan Batealit 2.022 bibit, Kecamatan Mayong 250 bibit.
"Harapan kami, bibit-bibit ini tidak hanya ditanam, tetapi juga dipelihara hingga tumbuh kuat dan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan," ujarnya.
Baca juga: Korpri Jepara serahkan bantuan logistik korban banjir Sumatera