Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti mengatakan bahwa Kota Atlas sebagai simpul transportasi diprediksi akan menampung lebih dari 2,5 juta orang saat libur Natal dan Tahun Baru.
"Tugas kita memastikan Semarang tetap aman, nyaman, tertib, dan hangat bagi siapa pun yang datang. Koordinasi lintas sektor menjadi kunci agar masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan damai," katanya di Semarang, Kamis.
Hal tersebut ia sampaikan saat memimpin rapat koordinasi Forkopimda dalam rangka persiapan pengamanan, pelayanan publik, dan stabilisasi kebutuhan dasar menyambut Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Rapat tersebut menghadirkan seluruh unsur Forkopimda, jajaran OPD, camat, lurah, serta mitra strategis seperti Pertamina, Bulog, Bank Indonesia, BMKG, dan instansi vertikal lainnya.
Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa perayaan akhir tahun merupakan momentum yang membutuhkan kesiapan terpadu karena lonjakan pergerakan manusia dan aktivitas kota diperkirakan mencapai puncaknya.
Guna menghadapi libur Natal dan Tahun Baru, ia mengatakan Pemkot Semarang juga melakukan penataan ulang sistem pengawasan persampahan.
Mekanisme ACC truk angkut sampah kini berada di bawah kewenangan lurah dan camat agar lebih akuntabel dan sesuai kontrak layanan.
Dalam aspek transportasi, Polrestabes, Dishub, TNI, dan OPD terkait telah memetakan titik rawan dan mendirikan posko-posko lancar untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas selama puncak liburan.
Pemkot Semarang juga mendorong koordinasi posko pelayanan masyarakat, termasuk posko mudik dan pos kesehatan.
Wali Kota menekankan bahwa makanan dan minuman yang dibagikan kepada masyarakat harus memenuhi standar keamanan pangan.
Selain itu, Agustina juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem, banjir, genangan, dan longsor.
Ia mengungkapkan kembali kejadian kerusakan pompa air akibat sampah besar seperti ban dan kasur yang tersedot mesin, sehingga dua unit pompa tidak dapat berfungsi.
Oleh karena itu, ia memerintahkan pembentukan dan penguatan Satgas Kebersihan Sungai di setiap wilayah.
"Di mana ada sungai, di situ harus ada satgas sampah. Jangan menunggu siapa yang membuang. Kalau sampah sudah masuk wilayah kita, segera ambil dan bersihkan," katanya.
Baca juga: Pemkab Pekalongan jaga kestabilan harga pangan jelang Natal