Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang, Jawa Tengah, menggiatkan normalisasi saluran sekunder seiring dengan meningkatnya intensitas curah hujan tinggi untuk mencegah banjir.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Batang Endro Suryono di Batang, Selasa, mengatakan pihaknya mengerahkan 88 orang melakukan normalisasi saluran sekunder di sepanjang Jalan Ahmad Yani Batang yang berpotensi banjir.

"Pekerjaan ini ditargetkan berlangsung selama tiga hari ke depan untuk mengurangi potensi banjir di kawasan pusat kota. Normalisasi dilakukan mulai dari Jalan Ahmad Yani hingga Jalan Yos Sudarso, dan RE Martadinata," katanya.

Menurut dia, pengerjaan normalisasi saluran ini dilakukan dengan dua tahap utama yaitu pengangkatan sampah dan pembersihan sisa sedimen, serta evaluasi harian untuk mengidentifikasi hambatan di lapangan.

Normalisasi saluran sekunder ini melibatkan beberapa pihak seperti petugas Dinas PUPR, Dinas PRKPP (Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan), Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim), BPBD, Dinas Pusdataru (Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang) Provinsi, lima UPTD, hingga Dinas Lingkungan Hidup, sekitar 88 orang.

"Dari lima UPTD minimal masing-masing mengirim 10 orang, ditambah delapan orang dari Pusdataru, dan personel BPBD, Disperkim, serta Dinas Lingkungan Hidup," katanya.

Pihaknya menemukan dua kendala yang dihadapi yaitu tumpukan sampah serta sedimentasi tebal di sejumlah titik terutama di bawah jembatan.

Selain itu, kata dia, seluruh bangunan jembatan mulai dari Jalan Ahmad Yani hingga Yos Sudarso dinyatakan tidak memiliki izin oleh Pusdataru.

"Semua jembatan itu tidak berizin. Ini menjadi pekerjaan rumah yang sedang perlu kami tindak lanjuti. Kami sudah menyurati Pusdataru untuk mengeluarkan surat peringatan ketiga terutama di Jalan Yos Sudarso," katanya.

Endro mengatakan kegiatan normalisasi sungai ini merupakan bagian dari upaya mitigasi banjir yang dilakukan bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng), dengan salah satu langkah kolaborasi adalah pengaturan pintu air di daerah Kramat yang dikelola Balai Pemali Comal.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah ke saluran agar upaya penanganan banjir dapat berjalan optimal," katanya.




Baca juga: Pemkab Batang tingkatkan kewaspadaan potensi bencana alam


Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2025