Semarang (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono menyayangkan masih terjadinya aksi pencurian alat pendeteksi dini bencana oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

"Kalau benar ada kasus (pencurian, red.) seperti itu, sangat disayangkan karena itulah (alat deteksi, red.) yang sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan masyarakat," kata AHY, sapaan akrabnya, usai menyampaikan kuliah umum di Universitas Diponegoro, Semarang, Kamis.

Saat ditanya mengenai adanya kasus pencurian alat deteksi bencana di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, ia mengaku belum tahu secara detail, tetapi sangat menyayangkan jika pencurian alat semacam itu masih saja terjadi.

Apalagi, kasus pencurian serupa, yakni alat pendeteksi bencana atau early warning system juga terjadi di berbagai daerah, seperti ditanyakan juga oleh peserta saat AHY menyampaikan kuliah umum.

"Tadi juga ada pertanyaan seperti itu di dalam (kuliah umum, red.) dan kami juga berkomunikasi dengan teman-teman di BMKG, BNPB dan semua stakeholders yang juga punya kepentingan untuk memiliki early warning system, early detection system," katanya.

Ia menjelaskan bahwa langkah terpenting dalam menghadapi bencana adalah memberikan informasi secara cepat dan akurat kepada siapapun untuk mengambil langkah pertama, yakni menyelamatkan diri.

"Bagaimana menyelamatkan diri dan mengambil langkah-langkah yang tepat karena itu paling penting. Jangan terlambat karena kalau terlambat, ya sudah selesai," katanya.

Dengan adanya alat deteksi dini bencana, kata AHY, bisa memberikan informasi secara dini kepada masyarakat di sekitar begitu terjadi bencana alam.

"Kalau ada waktu dan cepat tersebar informasi tersebut, maka masih bisa dilakukan langkah-langkah penyelamatan. Jadi, tentu tidak boleh terjadi yang seperti itu. Kalau ada yang melawan hukum ya harus ditangani secara hukum," tegas AHY.

Sebanyak tiga komponen alat pendeteksi gempa bumi, berupa panel surya di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, dicuri orang tidak dikenal yang membuat data real time pendeteksian gempa bumi di wilayah Wakatobi putus sampai saat ini.

Insiden pencurian itu terjadi di Shelter BMKG Desa Sombu, Kecamatan Wangiwangi, Kabupaten Wakatobi, Kamis (20/11) sekitar pukul 16.40 Wita.

Alat vital pendeteksi itu yang hilang dicuri itu merupakan komponen Shelter InaTEWS (Tsunami Early Warning System).


Baca juga: AHY canangkan Sekolah Garuda di SMA Pradita Dirgantara

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2025