Semarang (ANTARA) - Pabrik pengolah sampah khusus limbah elektronik dan plastik bakal dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang dengan nilai investasi mencapai 200 juta dolar AS.

Pabrik yang rencananya akan dibangun di akhir 2025 itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman dengan PT Green Java Solution dan PT Maju Selaras Sejahtera di Semarang, Jumat.

Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno mengatakan PT Green Java Solution merupakan perusahaan asal Malaysia yang berkomitmen dalam solusi pengolahan limbah elektronik, dan sampah plastik.

Sumarno berharap bisa lebih banyak investor asal Malaysia yang menanamkan modal di Jawa Tengah.

"Terlebih sudah ada penerbangan langsung dari Kuala Lumpur ke Kota Semarang," tambahnya.

Ia menyambut baik investasi pabrik pengolah sampah tersebut mengingat sampah elektronik juga menjadi persoalan yang dihadapi Jawa Tengah.

Melalui industri pengolah sampah tersebut, ia mengharapkan lingkungan akan lebih terjaga dan dampaknya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

Ia juga mengharapkan keberadaan industri tersebut akan menyerap banyak tenaga kerja.

Industri yang akan dibangun di atas lahan seluas 80 ha tersebut ditargetkan mampu menyerap 2.300 hingga 3.500 pekerja.

Pembangunan pabrik pengolah sampah yang dimulai pada Desember 2025 tersebut ditarget selesai pada Juni 2026.

Sementara Komisaris PT Maju Selaras Sejahtera, Kukrit Suryo Wicaksono, mengatakan, kehadiran investor asal Malaysia tersebut merupakan langkah awal sebelum mendatangkan pemodal lainnya dari Singapura hingga Tiongkok.

"Semoga upaya ini bisa ikut membantu pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah, membuka lapangan pekerjaan, dan  memancing investor lain untuk bisa datang," katanya.


Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2025