Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang, Jawa Tengah, menyiapkan solusi pengadaan tenaga kerja lokal, khususnya laki-laki, terkait dengan minimnya peluang kerja bagi mereka.

Kepala Dinas Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Batang Rahmat Nurul Fadilah di Batang, Senin, mengatakan kondisi ini terjadi karena sebagian besar perusahaan di daerah kini lebih banyak membutuhkan tenaga kerja perempuan, terutama di sektor garmen dan tekstil.

"Ya, fenomena itu menimbulkan kegelisahan bagi tenaga kerja laki-laki yang belum mendapatkan pekerjaan tetap. Oleh karena itu kami sudah melakukan komunikasi dengan sejumlah perusahaan terkait hal ini," katanya.

Pihaknya tidak bisa melakukan intervensi langsung terhadap kebijakan rekrutmen perusahaan, tetapi tetap berupaya mencari jalan agar kesempatan kerja bagi laki-laki tetap terbuka dengan membuka pelatihan bidang konstruksi ringan, serta menjalin kerja sama dengan perusahaan lain.

Meski menghadapi ketimpangan gender dalam rekrutmen, kata dia, pelatihan tenaga kerja yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja tetap menunjukkan hasil positif.

"Sejumlah perusahaan langsung merekrut peserta setelah pelatihan kerja berakhir," katanya.

Ia menyebutkan sejumlah perusahaan yang telah merekrut tenaga kerja lokal pada Agustus 2025 seperti PT Yih Quan Footwear Indonesia sebanyak 100 orang, PT Fondfashion Seamless Garment (10 orang), PT Nantong Nuan Jian Indonesia (15 orang), dan PT Chengda International Indonesia (50 orang).

Adapun permintaan tenaga kerja yang menjadi primadona perusahaan, kata dia, adalah bidang menjahit sehingga banyak membutuhkan tenaga kerja perempuan.

"Bidang menjahit selalu menjadi primadona, karena kebutuhan tenaga kerja di sektor ini besar. Namun di balik tingginya penyerapan tenaga kerja perempuan, muncul persoalan baru yaitu minimnya peluang kerja bagi peserta laki-laki," katanya.


Pewarta : Kutnadi
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2025