Solo (ANTARA) - Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa Tingkat Pra-Dasar (LKMMPD) 2025 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (HMP PTI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) membentuk pemimpin muda yang berkarakter dan kolaboratif.
Ketua pelaksana Meilana Afif Mahmudi di Solo, Jawa Tengah, Senin mengatakan jumlah peserta kegiatan yang diselenggarakan di Ruang I0307, Fakultas Hukum dan Ilmu Politik (FHIP) UMS tersebut sebanyak 69 mahasiswa baru PTI.
Ia mengatakan kegiatan yang mengusung tema Membangun Solidaritas Mahasiswa untuk Melahirkan Kepemimpinan yang Tangguh dan Bermakna tersebut menegaskan komitmen HMP PTI dalam mencetak mahasiswa cakap teknologi dan memiliki karakter kepemimpinan kuat serta berjiwa sosial.
Ia mengatakan kegiatan ini bukan sekadar rutinitas organisasi, melainkan langkah awal untuk menumbuhkan kesadaran diri, kepedulian sosial, dan kemampuan memimpin di masa depan.
“LKKMPD menjadi pondasi penting bagi mahasiswa baru untuk mengenal nilai-nilai organisasi, memahami tanggung jawab sebagai bagian dari civitas akademika, serta menanamkan semangat kepemimpinan tangguh, kolaboratif, dan bermakna,” kata Lana.
Menurutnya, melalui kegiatan ini HMP PTI menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai generasi penerus dan agen perubahan di lingkungan kampus.
“Mahasiswa bukan hanya belajar teori di kelas, tapi juga belajar memimpin, bekerja sama, dan berkontribusi bagi orang lain,” jelasnya.
Materi sesi pertama pada Minggu (12/10) menghadirkan Wildan Deni Fahrezi, S.Pd., M.Pd., yang merupakan dosen Universitas Muhammadiyah Karanganyar (UMK). Ia berfokus pada Self Awareness atau kesadaran diri. Melalui materi ini Wildan mengimbau peserta untuk memahami pentingnya mengenali potensi diri, menumbuhkan rasa percaya diri, dan menjaga konsistensi dalam berorganisasi.
Ia menegaskan seorang pemimpin yang baik bukan yang paling kuat, melainkan mampu memahami dirinya dan mengelola emosi diri.
“Kepemimpinan dimulai dari kesadaran diri ketika kita tahu siapa diri kita dan untuk apa kita berjuang,” tegasnya.
Beralih ke sesi selanjutnya, Fika Annisa’ Sholihah, S.Ars., M.Arch., menyampaikan materi mengenai Soft Skill Training yang mengutamakan pada pentingnya kemampuan komunikasi, kolaborasi, dan manajemen waktu dalam berorganisasi.
“Soft skill adalah jembatan antara pengetahuan dan kesuksesan, terutama di dunia kerja maupun lingkungan sosial,” katanya.
Sesi ini berlangsung sangat interaktif, Fika membuka diskusi kepada para peserta dengan simulasi dan diskusi kelompok dalam menghadapi situasi kepemimpinan nyata.
Suasana makin hidup ketika kegiatan berlanjut pada sesi game, peserta berkompetitif dalam menjawab pertanyaan post-test melalui platform interaktif Kahoot untuk mengukur tingkat pemahaman. Melalui kegiatan ini, peserta diajak untuk bekerja sama, berpikir kreatif, dan belajar mengandalkan satu sama lain dalam menyelesaikan tantangan kelompok.
Salah satu peserta Fauzan mengaku kegiatan ini sangat berkesan baginya.
“Acaranya keren banget. Kami nggak cuma dapat teori tentang kepemimpinan tapi juga bisa langsung praktik dalam kerja tim. Jadi lebih kenal teman-teman dan tahu pentingnya kolaborasi,” katanya.
Kesan serupa juga disampaikan oleh panitia bahwa kegiatan ini menjadi ajang penyatuan langkah antara mahasiswa baru dan pengurus, agar tercipta iklim organisasi yang solid dan penuh semangat kebersamaan.