Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) bekerja sama dengan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Semarang menggelar ajang debat mahasiswa.

Edisi perdana, debat digelar dengan tema "Mahasiswa Bicara: Kebijakan Publik, Politik, dan Masa Depan Indonesia", di Semarang, Selasa, yang diikuti perwakilan dari lima perguruan tinggi di Kota Semarang.

Kelima perguruan tinggi itu, yakni Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Wahid Hasyim (Unwahas), UIN Walisongo, dan Universitas Islam Sultan Agung (Unissula).

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti menilai forum debat itu bukan hanya sekadar wadah berdiskusi, tetapi juga sarana untuk menyiapkan generasi muda yang kritis dan siap menjadi pemimpin masa depan.

"Mahasiswa adalah agen perubahan. Dengan forum seperti ini, mereka belajar berpikir rasional, berdialog, dan mencari solusi bersama untuk kemajuan daerah," katanya.

Rencananya, forum debat mahasiswa itu akan menjadi agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Badan Kesbangpol dan KNPI Kota Semarang.

"Tujuannya adalah untuk terus menumbuhkan budaya kritis dan partisipasi aktif generasi muda dalam pembangunan kota," katanya.

Seorang peserta debat, Sabrina Alfara Sulistyo dari Undip mengakui bahwa perlu adanya ruang terbuka untuk menyampaikan pandangan kritis terhadap kebijakan publik, politik, dan masa depan bangsa.

Menurut dia, forum seperti itu menjadi wadah untuk menyalurkan gagasan dan pemikiran secara argumentatif, yang dinilai lebih efektif dan konstruktif dibandingkan dengan aksi unjuk rasa di jalanan.

Selain itu, mahasiswa merasa mendapat kesempatan untuk berpartisipasi langsung dalam proses pembentukan kebijakan publik dan politik di daerah.

'Forum ini membuat kami bisa menyampaikan ide dan kritik dengan cara yang lebih elegan dan didengar oleh para pemangku kebijakan," katanya.

Sementara itu, Dr. M. Kholidul Adib yang menjadi salah satu juri debat mengapresiasi kemampuan dan kesiapan para peserta dalam menyampaikan argumen.

Ia menilai kegiatan seperti itu perlu terus digelar karena membuka ruang dialog antara mahasiswa dan pemerintah.

"Debat seperti ini menjadi ajang pembelajaran politik yang sehat. Mahasiswa bisa berkontribusi memberikan gagasan dan saran konstruktif bagi pemerintah," katanya.


Baca juga: Wali Kota Tegal : KNPI jadi pemersatu ormas kepemudaan


Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2025