Solo (ANTARA) - Mahasiswa Profesi Fisioterapis Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengedukasi kader Posyandu Desa Pucangan, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, soal pencegahan risiko jatuh pada lansia.
Koordinator tim 6 Muhammad Akhyar, S.Kes., Senin mengatakan edukasi diselenggarakan dalam bentuk program penyuluhan kepada kader Posyandu dengan tujuan meningkatkan mutu layanan kesehatan masyarakat, khususnya bagi kelompok lanjut usia.
Dalam hal ini, para mahasiswa melakukan kegiatan penyuluhan fisioterapi dengan tema Cegah Risiko Jatuh pada Lansia.
Ia mengatakan alasan diangkatnya tema tersebut didasari atas data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO menyebut risiko jatuh merupakan kejadian paling umum bagi lansia dan menjadi salah satu penyebab terjadinya komplikasi karena cidera jatuh.
Menurut timnya, kader Posyandu juga menjadi sasaran strategis sebagai lini depan pelayanan kesehatan dasar di masyarakat.
“Maka sasaran penyuluhan ini adalah kepada para kader posyandu lansia di Desa Pucangan, kehadiran penyuluhan dengan tema ini memberikan solusi nyata bagi kader posyandu desa pucangan dalam menanggulangi dan menyadari bahayanya resiko jatuh pada lansia, karena resiko jatuh dapat menimbulkan dampak yang nyata bagi lansia dalam menjalani kehidupan sehari hari dalam berbagai aspek,” kata Muhammad Akhyar.
Pada penyuluhan ini para kader dibekali dengan materi pemahaman mengenai faktor yang dapat meningkatkan risiko jatuh, cara identifikasi dini, serta latihan dan penanganan sederhana untuk mencegah resiko jatuh.
Risiko jatuh sendiri banyak memakan korban dari para lansia setiap tahunnya, komplikasi yang disebabkan oleh risiko jatuh dapat berakhir pada masalah kesehatan sekunder, seperti stroke, trauma, fraktur atau patah tulang pada struktur tubuh, hingga bahkan kematian.
Mahasiswa Fisioterapis UMS tidak hanya memberikan pemaparan materi tentang risiko jatuh. Pada penyuluhan yang terlaksana pada Jumat (28/8) itu juga dilakukan praktik latihan bersama Kader Posyandu Desa Pucangan, hingga pembagian booklet edukatif. Latihan yang diberikan di antaranya berupa sit to stand, tandem walking, square stepping exercise, dan one leg stance exercise.
Salah satu perwakilan kader Yayuk mengungkapkan pengalamannya usai mendapatkan materi penyuluhan dari mahasiswa.
“Sangat bagus dengan adanya mahasiswa profesi Fisioterapis UMS pada acara ini, karena dapat meningkatkan pengetahuan para kader untuk mengetahui masalah utama pada lansia, karena kita sebagai penanggung jawab kader posyandu lansia bisa memberikan ilmu yang kita dapat dari penyuluhan yang dilakukan tadi, kepada para kader dan lansia kita untuk memberi latihan sebagai cara untuk mencegah peningkatan risiko jatuh,” kata Yayuk.
Usai kegiatan ini, para kader menyatakan kesiapannya untuk menyebarluaskan informasi dan melakukan pendampingan kepada lansia di wilayah masing-masing.