Semarang (ANTARA) - Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) bersama Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Semarang menggelar kejuaraan bertajuk "Ekshibisi Tinju Pelajar Anti Tawuran" untuk mewadahi pelajar dan remaja agar tidak terjerumus pada aksi kekerasan tersebut.
Ketua Pertina Kota Semarang Rahmulyo Adi Wibowo di Semarang, Sabtu, menjelaskan bahwa ekshibisi tinju tersebut tercetus sebagai keprihatinan melihat remaja khususnya pelajar yang terlibat tawuran di jalanan.
"Menghadapi keresahan ini, Pertina bersama Dispora Kota Semarang mencoba untuk mewadahi melalui kegiatan 'Ekshibisi Tinju Pelajar Anti Tawuran'," kata Rahmulyo yang juga anggota DPRD Kota Semarang itu.
Ekshibisi tinju yang berlangsung di halaman Balai Kota Semarang, Sabtu, diikuti 32 peserta, baik putra maupun putri dari berbagai SMA/SMK di Kota Semarang.
Pertandingan terbagi dalam dua kelompok, yakni Sasana Barat dan Timur yang akan menyuguhkan duel menarik pertandingan dalam tiga ronde, dengan masing-masing 2-3 menit per ronde.
"Mereka telah berlatih selama 18 hari, mengembangkan 'skill'-nya, dikasih tahu cara dan aturan mainnya serta larangan-larangannya. Sehingga mereka secara skill sudah sedikit memahami bertinju yang baik," katanya.
Ia mengatakan bahwa untuk teknis pertarungan masih sama seperti pertandingan tinju amatir maupun profesional.
"Kami dari Pertina Kota Semarang menyiapkan wasit, hakim juri, dan segala sesuatunya karena memang kegiatan ini olahraga tinju," katanya.
Selain dari pelajar yang mewakili sekolah, peserta ekshibisi juga ada yang berasal dari pelaku aksi tawuran yang tertangkap.
"Mereka yang 'ketangkep' karena tawuran itu juga kami libatkan di dalam kegiatan ini. Jadi, menurut data dan catatan kami, yang ikut juga ada anak-anak yang kemarin sempat ketangkap di Polrestabes Semarang," katanya.
Meski ekshibisi tersebut tujuan awalnya untuk mencegah pelajar agar tidak melakukan tawuran, kata dia, di sisi lain juga bisa sekaligus untuk menjaring bibit-bibit baru atlet tinju.
"Jadi, sekalian saja diproses supaya jadi (atlet, red.) profesional. Tapi sebelumnya ada pelatihan dulu selama 18 hari. Mereka dilatih di dua sasana, yakni Sasana YTBK Boxing Camp dan Sasana Rambing Boxing Camp," katanya.
Untuk hadiah, kata Rahmulyo, berupa uang tunai untuk atlet terbaik Rp2 juta, untuk atlet favorit Rp2 juta, kemudian tim terbaik Rp4,5 juta.
"Kami dari Pertina Kota Semarang juga akan memberikan tambahan hadiah untuk para pemenang," pungkasnya.
Baca juga: Unnes gelar temu mitra dengan kalangan perusahaan