Solo (ANTARA) - Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), Program Studi Agribisnis Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta terlibat pada penyelenggaraan Demo Day Perintisan Wirausaha Muda Berbasis Limbah Kelapa Sawit di Provinsi Jambi.
Ketua Kegiatan Dr. Nuning Setyowati, S.P., M.Sc., di Solo, Jawa Tengah, Jumat mengatakan kegiatan tersebut merupakan hasil kolaborasi BPDP Prodi Agribisnis UNS dengan Program Studi Agribisnis Universitas Jambi (UNJA).
Acara ini dihadiri oleh tim pelaksana kegiatan dari Prodi Agribisnis UNS jajaran Dekanat Fakultas Pertanian UNJA, para ketua jurusan dan ketua prodi di lingkungan Fakultas Pertanian UNJA, dosen dan mahasiswa baru Prodi Agribisnis UNJA.
Ia mengatakan kehadiran para akademisi dan praktisi menandai kuatnya komitmen bersama dalam membangun ekosistem kewirausahaan berbasis inovasi dan keberlanjutan.
Nuning yang juga sebagai Koordinator Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Pertanian tersebut mengatakan program tersebut merupakan bentuk nyata dukungan kampus dalam menyiapkan generasi muda menghadapi tantangan dunia usaha.
“Melalui program perintisan ini, kami ingin membekali mahasiswa tidak hanya dengan ilmu akademis, tetapi juga keterampilan praktis dalam menciptakan produk dan mengelola bisnis. Harapannya, mereka bisa menjadi pionir dalam wirausaha berbasis agroindustri yang ramah lingkungan,” kata Nuning Setyowati.
Dengan dukungan akademisi, pemerintah, dan lembaga pengelola dana, para wirausaha muda diharapkan mampu menciptakan inovasi berkelanjutan yang berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
“Hari ini kita melihat bukti nyata bahwa generasi muda memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak ekonomi berbasis inovasi. Tantangan kita ke depan adalah memastikan ide-ide hebat ini tidak berhenti di meja pameran, tetapi berkembang menjadi usaha yang berdaya saing,” katanya.
Sementara itu, Helmi Muhansyah selaku Kepala Divisi UMKM BPDP juga menegaskan dukungan lembaganya dalam upaya melahirkan wirausaha muda berbasis kelapa sawit.
“BPDP berkomitmen mendukung lahirnya wirausaha muda yang mampu mengoptimalkan potensi sawit Indonesia. Produk-produk yang dihasilkan peserta hari ini menunjukkan bahwa limbah sawit dapat menjadi sumber inovasi yang luar biasa, mulai dari produk kecantikan, energi terbarukan, hingga bahan pangan,” ujarnya.
Dalam Demo Day ini, peserta menampilkan berbagai prototype produk inovatif berbahan baku limbah kelapa sawit, di antaranya scrub kecantikan alami, paper bag ramah lingkungan, gula merah sawit, briket energi terbarukan, serta media tanam organik.
Ia mengatakan produk-produk tersebut menjadi bukti nyata bahwa limbah sawit memiliki potensi besar untuk diolah menjadi produk bernilai tambah. Tidak hanya membantu mengurangi permasalahan lingkungan, tetapi juga membuka peluang bisnis baru yang menjanjikan bagi wirausaha muda.
Puncak acara ditandai dengan pengumuman pemenang kompetisi wirausaha muda. Juara pertama diraih oleh kelompok Savara dengan produk paper bag dan hair mask, disusul kelompok Sentalara di posisi kedua dengan produk scrub, dan kelompok Gula Palma sebagai juara ketiga dengan produk gula merah sawit.
Para pemenang mendapatkan apresiasi berupa penghargaan dan dukungan untuk pengembangan usaha mereka lebih lanjut.
Kegiatan Demo Day ini diharapkan menjadi titik awal lahirnya lebih banyak wirausaha hijau di sektor perkebunan, khususnya di Provinsi Jambi.
Sementara itu, acara dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Fakultas Pertanian Universitas Jambi, Dr. Ir. Ardiyaningsih Puji Lestari, M.P., yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya mengarahkan mahasiswa pada kewirausahaan berbasis sumber daya lokal.
“Kami sangat mengapresiasi program ini, karena mampu menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan mahasiswa sekaligus mengajarkan nilai keberlanjutan. Limbah sawit yang selama ini dianggap masalah lingkungan, ternyata dapat menjadi sumber inovasi dan peluang bisnis yang menjanjikan,” kata Ardiyaningsih.