Semarang (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang untuk pertama kalinya mengirimkan mahasiswa untuk mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) internasional ke Arab Saudi.
Pelepasan 22 mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen Haji dan Umroh (MHU) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) itu dilepas oleh Rektor UIN Walisongo Semarang Prof. Nizar di Laboratorium Dakwah FDK, Semarang, Selasa.
"Ini adalah KKN internasional pertama yang dilaksanakan di Arab Saudi. Kami berharap mahasiswa dapat memaksimalkan pengalaman ini sebagai bagian dari pembentukan kompetensi profesional di bidang pelayanan ibadah haji dan umrah," katanya.
Ia mengatakan kegiatan KKN tersebut menjadi momen bersejarah bagi UIN Walisongo, sekaligus bagian dari penguatan praktik keilmuan bidang haji dan umrah secara langsung di Tanah Suci.
Ke depan ia berharap program tersebut bisa diperluas ke wilayah lain, seperti Jeddah, serta menjalin kemitraan dengan biro haji, komunitas mukimin, dan lembaga haji lainnya.
"Ini awal dari internasionalisasi program MHU dan langkah strategis membangun jejaring global," katanya.
Nizar juga menyampaikan terima kasih kepada para orang tua mahasiswa atas dukungan mereka serta mendorong mahasiswa untuk menjadikan program itu sebagai bekal nyata memasuki dunia kerja yang membutuhkan tenaga pembimbing haji dan umrah secara profesional.
Dekan FDK UIN Walisongo Semarang Prof. Moh. Fauzi menyampaikan kegiatan tersebut merupakan bagian dari strategi penguatan mutu lulusan MHU sebagai pembimbing ibadah dan mutowif.
"Mereka yang tidak hanya menguasai teori fiqih ibadah, tetapi juga berpengalaman praktik di lapangan. KKN ini bukan hanya bentuk pengabdian, tapi juga latihan nyata untuk menjadi pendamping ibadah yang profesional," katanya.
Sementara itu Ketua Jurusan MHU FDK UIN Walisongo Semarang Dr. Abdul Rozaq menyampaikan kegembiraannya karena bisa mengirimkan mahasiswa untuk melaksanakan KKN internasional di Arab Saudi.
"KKN ini dilaksanakan karena MHU ilmu praktis, sehingga KKN ini menjadi kegiatan penguatan kompetensi. Nantinya KKN akan dilaksanakan selama 30 hari, dari tanggal 22 Juli hingga 28 Agustus 2025, di Makkah dan Madinah," katanya.
Ia menjelaskan kegiatan mereka selama KKN antara lain mencakup kampanye kebersihan Jabal Khondamah, pengenalan permainan tradisional di sekolah-sekolah, peringatan Hari Kemerdekaan RI di KBRI, serta pendampingan jamaah umroh dari dari Maulana Haromain Surabaya, KBIH NU Kota Semarang, dan PT Ummat.
"Mahasiswa memberi bimbingan ibadah dan perjalanan dan pelayanan masyarakat dan penguatan kompetensi mereka tentang haji umroh hingga pelaksanaan badal umrah," katanya.
Sebanyak 14 mahasiswa laki-laki dan delapan perempuan akan menjalani program tersebut di bawah bimbingan dua dosen pembimbing lapangan yaitu KH Dr. Anasom dan Mustofa Hilmi.
Kegiatan tersebut dilaksanakan secara mandiri oleh mahasiswa sebagai bentuk kemandirian dan kesungguhan dalam mengembangkan kapasitas diri dan berkolaborasi dengan biro haji dan umroh.
Baca juga: Mahasiswa KKN UIN Walisongo diharapkan ikut tangani stunting di Patebon