Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengingatkan para pengurus Koperasi Desa Merah Putih menjaga kepercayaan masyarakat serta bisa meningkatkan perekonomian warga.

"Seperti sudah disampaikan Presiden, jangan sampai terjadi adanya koperasi-koperasi zaman dulu yaitu ketuanya untung duluan (KUD)," kata Wakil Bupati Batang Suyono usai mengikuti acara peluncuran KDMP secara daring di Batang, Senin.

Menurut dia, sebagai koperasi yang baru berdiri maka lembaga "soko guru" atau pilar utama perekonomian nasional ini perlu mendapatkan pengawasan agar terus berkembang dan berprinsip koperasi untuk kemajuan bangsa dan rakyat kecil.

Pemkab, kata dia, sudah menugaskan satuan tugas (Satgas) untuk melakukan pengawasan operasional koperasi desa tersebut karena menggunakan dana besar.

"Harus ada pengawasan. Nanti, kami akan melakukan pembinaan pada pengurus KDMP ke desa-desa sebagai upaya pencegahan terjadinya penyimpangan," katanya.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan,l Koperasi dan UKM Kabupaten Batang Wahyu Budi Santosa mengatakan bahwa sudah ada koperasi yang beroperasi sebelum KDMP diluncurkan oleh Presiden Prabowo di Klaten, Senin.

Saat ini , kata dia, jumlah Koperasi Desa Merah Putih yang sudah berbadan hukum sebanyak 248 unit.

"Saat ini, kami sudah menjalin kemitraan dengan sejumlah kontak bisnis. Dalam waktu dekat ini juga, kami akan melakukan pelatihan pada pengurus dan pengawas koperasi, serta pendampingan menentukan jenis usaha yang akan dilakukan koperasi," katanya.

Baca juga: BRI dukung Koperasi Merah Putih melalui pemberdayaan dan layanan AgenBRILink
Baca juga: Presiden Prabowo serahkan SK badan hukum Kopdes ke perwakilan ketua koperasi


Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2025