Purbalingga (ANTARA) - Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) dari Unit Kegiatan Mahasiswa Penalaran dan Riset (UKMPR) melaksanakan pelatihan pemanfaatan lahan pekarangan (PLP) bagi warga Desa Muntang, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

Kegiatan yang digelar di Limbah Pustaka, Desa Muntang, Jumat (18/7), ditujukan mendukung ketahanan pangan berbasis rumah tangga dan penghijauan lingkungan desa.

Kegiatan diikuti oleh kader PKK, ibu-ibu rumah tangga, tim pelaksana PPK Ormawa UKMPR, pendamping, tim monitoring dan evaluasi, serta penyuluh dari Balai Penyuluh Pertanian Kabupaten Purbalingga. 

Kepala Desa (Kades) Muntang Arif Budiarto turut hadir dan memberikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut.

"Sebenarnya ibu-ibu di sini sudah memahami kegiatan menanam di pekarangan, tetapi belum ada yang memulai. Kehadiran mahasiswa ini bisa menjadi pemicu agar masyarakat lebih semangat memanfaatkan lahan pekarangan dengan baik," kata Kades Muntang Arif Budiarto.

Program ini merupakan bagian dari kelas "Mentari" (Muntang Lestari), salah satu inisiatif UKMPR dalam mendukung pemanfaatan pekarangan kosong yang sejalan dengan program desa, Gerakan Menanam Pohon (Rebo Pon). 

Baca juga: Dosen: Pembukaan pasar Indonesia ke AS wujud keberhasilan diplomasi

Pelatihan diawali dengan sambutan, pre-test, pemaparan materi, praktik langsung, hingga post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman peserta.

Materi pelatihan disampaikan oleh Alif Ardandi, mahasiswa berprestasi Fakultas Pertanian sekaligus Ketua Departemen Penalaran UKMPR 2025. Ia menjelaskan berbagai aspek teknis seperti pemilihan tanaman, media tanam, teknik perawatan, serta pengendalian hama dan penyakit.

“Dalam penanaman, penting memperhatikan kelembapan tanah dan jarak tanam. Air cucian beras pun bisa dimanfaatkan sebagai pupuk alami," katanya.

Usai sesi pemaparan materi, peserta praktik menanam langsung menggunakan pot dari galon bekas. Sebanyak 107 pot ditanami bibit tomat, cabai, terong, bayam, dan kangkung. 

Media tanam terdiri atas tanah, sekam bakar, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:2:1. Peserta juga membawa tanaman tambahan seperti jahe, kunyit, katuk, dan bawang merah dari rumah masing-masing.

Kegiatan mendapat dukungan penuh dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Kemangkon, Dian Nahda, yang turut hadir dan menyambut positif inisiatif mahasiswa.

“Pot warna-warni ini menarik mata dan mengurangi sampah plastik. Semoga masyarakat bisa meneruskan program ini agar pekarangan desa menjadi lebih hijau dan produktif,” katanya.

Tim PPK Ormawa juga merencanakan penataan pot tanaman di pekarangan kosong dan sepanjang jalan desa dalam kegiatan kerja bakti pada 27 Juli 2025. Pemantauan pertumbuhan tanaman dan media tanam akan dilakukan bersama warga secara berkala untuk memastikan keberlanjutan program.

Baca juga: UKMPR Unsoed luncurkan program "Sekolah Perempuan" di Desa Muntang Purbalingga
Baca juga: 7.957 mahasiswa baru Unsoed jalani pemeriksaan bebas dari napza


Pewarta : KSM
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2025