Solo (ANTARA) - Ratusan becak di Solo, Jawa Tengah siap melayani pembayaran nontunai seiring dengan penerapan sistem QRIS pada transportasi tradisional tersebut oleh Bank Indonesia bekerja sama dengan BNI.

Plt Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Surakarta Aries Purnomohadi pada kegiatan edukasi sistem pembayaran, pelindungan konsumen, dan cinta bangga paham rupiah di Balai Kota Surakarta, Kamis mengatakan kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan serupa sebelumnya.

“Tahap pertama ada 100 becak, tahap ini ada lebih banyak 250 becak QRIS,” katanya.

Ia mengatakan dilibatkannya becak pada penerapan sistem pembayaran tersebut karena becak merupakan bagian dari keunikan Kota Solo yang jarang dijumpai di daerah lain. Bahkan, dikatakannya, becak banyak dipilih oleh wisatawan untuk mengelilingi Solo.

“Ini potensi luar biasa, kuliner iya, tradisionalnya ada. Izin pak wali, untuk andong dan bendi juga akan kami garap bareng-bareng,” katanya.

Ia berharap keunikan tersebut dapat tetap menjaga pariwisata Solo yang tidak memiliki tambang maupun potensi alam lainnya.

“Kita jaga wisata di Solo agar terus kondusif, termasuk memudahkan pembayaran, transaksi,” katanya.

Terkait dengan pembayaran nontunai melalui QRIS, pihaknya mencatat di Solo Raya realisasi angka transaksi mencapai Rp4 triliun selama kurun waktu Januari-Mei.

“Dari total ini Rp2,2 triliun terjadi di Kota Surakarta. Kalau untuk frekuensi transaksi ada 44 juta transaksi, 50 persennya terjadi di Kota Solo,” katanya.

Wali Kota Surakarta Respati Ardi menyambut baik dilibatkannya tukang becak pada sistem pembayaran nontunai.

“Ini kota maju, dengan sistem cashless tapi tidak meninggalkan kesejahteraan warganya. Kami yakin dengan semangat bersama 2028 kita coba Solo kota cashless,” katanya.

Dengan demikian, diharapkan seluruh penarikan retribusi dan pajak tidak boleh ada pungutan secara fisik lagi.

“Termasuk juga coffee shop, UMKM, seluruh penjualan harus cashless semuanya,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Regional CEO BNI Wilayah 17 Ariyanto Soewondo Geni mengatakan BNI senantiasa mendukung program pemerintah.

“BNI juga bangga jadi bagian transformasi digital. Apalagi becak tidak terpisahkan dengan ekonomi Solo. Habis becak kita ke parkir, habis parkir, kita ke sampah,” katanya.

Ia mengatakan dengan penerapan sistem QRIS tersebut, mitra becak dapat menerima pembayaran nontunai secara aman, cepat, dan efisien. 

“Ini soal inklusi keuangan, semua bisa merasakan manfaat layanan digital. BNI akan memberikan pendampingan dan literasi perbankan kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk becak, parkir, dan sampah. Harapannya kegiatan ini bisa meningkatkan penggunaan QRIS di Surakarta. Ini merupakan langkah nyata menuju ekonomi digital yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” katanya.


Pewarta : Aris Wasita
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2025