Purwokerto (ANTARA) - Penjabat (Pj) Bupati Banyumas Iwanuddin Iskandar meminta Dinas Perikanan dan Peternakan (Dinkannak) setempat agar meningkatkan pengawasan terhadap lalu lintas ternak guna mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Kami sudah minta untuk meningkatkan pengawasan pergerakan hewan-hewan ternak dari mana pun. Lalu lintas hewan harus diperhatikan," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.

Ia memastikan pihaknya melakukan upaya preventif dalam pengawasan lalu lintas ternak yang masuk maupun keluar wilayah Banyumas melalui Kabupaten Kebumen, Brebes, Purbalingga, dan Cilacap.

"Jika terjadi sesuatu hal yang penting, kata dia, pihaknya akan melakukan tindakan kedaruratan atas PMK pada ternak itu," ujarnya.

Terkait dengan vaksin PMK, dia mengatakan permasalahan vaksin tersebut akan dibawa dalam rapat masalah pangan di tingkat Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

"'Kan besok ada rapat pangan di provinsi, ini (masalah vaksin, red.) akan saya bawa supaya daerah-daerah yang berpotensi ada PMK, lebih baik divaksin semua," kata Iwanuddin yang juga Kepala Biro Hukum Sekretariat Daerah Jawa Tengah.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinkannak Kabupaten Banyumas Sulistiono mengatakan pihaknya hingga Selasa (14/1) memantau 527 ternak yang sakit.

Dari jumlah tersebut, kata dia, tercatat sebanyak 155 ternak sapi potong terkena PMK dan 37 ternak yang menderita cacar sapi/kerbau (Lumpy Skin Disease/LSD).

"Di antara ternak yang terkena PMK, terdapat 6 ternak yang dijual, 7 ternak yang mati, dan 2 ternak yang sudah sembuh," katanya didampingi Pelaksana Tugas Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinkannak Kabupaten Banyumas Sulistyo Wiwid.

Terkait dengan upaya vaksinasi terhadap ternak yang terkena PMK, dia mengatakan pihaknya saat ini sedang mengambil vaksin PMK di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah.

"Hari ini (15/1), kami mengambil vaksin dari provinsi, dropping tahap pertama sebanyak 1.900 dosis, itu target pelaksanaannya sampai dengan 31 Januari. Nanti dilanjutkan tahap kedua pada bulan Februari, sebanyak 2.100 dosis," katanya.


Baca juga: Pakar: Perlu kerja sama berbagai pihak untuk antisipasi penyebaran PMK

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2025