Kudus (ANTARA) - Bupati Kudus terpilih, Sam'ani Intakoris menyatakan komitmennya mendukung perayaan tahunan umat Tri Dharma dalam memeriahkan perayaan Bwee Gee atau hari berterima kasih kepada Dewa Bumi sekaligus menjadikannya sebagai salah satu destinasi wisata di Kudus, Jawa Tengah.

"Kirab Bwee Gee tidak hanya sebagai acara keagamaan, tetapi juga menjadi destinasi wisata. Kami berkomitmen agar acara ini bisa lebih dikenal secara luas sehingga menjadi daya tarik wisata karena pesertanya puluhan klenteng di tanah air," kata Sam'ani Intakoris, Bupati Kudus terpilih saat menyampaikan sambutan pada acara pelepasan rombongan Kirab Bwee Gee di Klenteng Hok Hien Bio Kudus di Kudus, Minggu.

Pada kesempatan tersebut, Sam'ani Intakoris bersama Komandan Distrik Militer (Dandim) 0722/Kudus Letkol Inf Hermawan Setya Budi, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus Mutrikah, Kabagops Polres Kudus Kompol Eko Pujiono, dan Anggota DPRD Kudus Valeri Yudistira Pramudya berkesempatan menandu kongco dari Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hok Hien Bio yang ada di Jalan Ahmad Yani Kudus hingga jalan raya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus Mutrikah menyatakan dukungannya untuk mengemas kirab Bwee Gee yang juga salah satu bagian dari pelestarian budaya masyarakat Thionghoa menjadi daya tarik wisata di Kabupaten Kudus.

"Apalagi, pesertanya dari berbagai daerah di tanah air. Bahkan ada yang dari luar Pulau Jawa, sehingga bisa memunculkan dampak berantai karena selain mendatangkan wisatawan peserta kirab juga bisa mengunjungi sejumlah objek wisata serta belanja oleh-oleh. Masyarakat juga ikut diuntungkan karena tempat penginapan juga laku," ujarnya.

Ketua Panitia Kirab Bwee Gee Kudus Tirto Widjojo mengungkapkan perayaan Bwee Gee yang dimeriahkan dengan kirab para dewa di Kudus ini, memang mendapat dukungan dari berbagai klenteng di tanah air.

Ia mencatat jumlah klenteng yang ikut dalam perayaan kirab Bwee Gee di Kudus mencapai 27 klenteng di tanah air.

Kirab Bwee Gee tersebut merupakan bentuk rasa terima kasih kepada Dewa Bumi (Ho tik Tjing Sien) yang menutur keyakinan mereka telah menjaga dan memelihara alam semesta ini, serta umat Tri Dharma juga mendapatkan rejeki yang melimpah.

"Harapan kami tahun ini aman dan damai, serta tidak ada permasalahan serius, terutama tidak terjadi bencana alam. Mudah-mudahan kehidupan masyarakat juga menjadi lebih baik dibandingkan tahun lalu," ujarnya.

Perayaan Bwee Gee yang jatuh pada Minggu (12/1) menyedot ribuan warga Kudus dan sekitarnya untuk menyaksikan kirab yang diikuti umat Tri Dharma tersebut.

Bahkan, warga sudah menanti sejak pagi di sepanjang rute jalan yang akan dilalui peserta kirab yang dimulai pukul 10.00 WIB. Rutenya mulai dari Klenteng Hok Hien Bio menuju Jalan Ramelan, Jalan Mangga, Jalan Wahid Hasyim, Jalan Tanjung, Jalan Pemuda, Jalan A. Yani dan kembali ke klenteng.

Sebelum kirab, umat Tri Dharma juga menggelar ritual tolak balak agar alam semesta lebih bersahabat dan situasi di tanah air tetap aman dan damai.

Daya tarik acara tersebut, selain adanya arak-arakan arca sejumlah dewa, juga dimeriahkan dengan liong dan barongsai, serta ritual tang sien (menyakiti diri) yang diperankan umat Tridharma dari sebuah klenteng.


Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2025