Kudus (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah Loekmono Hadi Kudus, Jawa Tengah, menyiapkan anggaran Rp50 miliar untuk memperluas kapasitas instalasi gawat darurat (IGD) serta membangun pusat layanan kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi (KJSU).

"Dua kegiatan proyek fisik tersebut sudah kami persiapkan perencanaannya, termasuk rencana anggaran biaya (RAB) serta denahnya juga sudah jadi," kata Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi Kudus Abdul Hakam di Kudus, Jumat.

Hanya saja, kata dia, untuk sementara ini masih ada peninjauan dari Inspektorat Daerah terkait perencanaan tersebut. Sehingga ketika sudah selesai tentu akan segera dilanjutkan tahapan berikutnya.

Ia menargetkan proyek fisik tersebut bisa dimulai dikerjakan bulan Mei 2025, sehingga dalam waktu dekat ditargetkan bisa segera dilelangkan.

Untuk saat ini, pihaknya tengah membentuk pejabat pembuat komitmen (PPK).

"Bangunan pusat stroke dan kanker tersebut, nantinya gedung berlantai lima. Dua lantai di antaranya digunakan untuk tempat parkir, sekaligus solusi untuk mengurangi kepadatan tempat parkir di halaman RSUD Kudus," ujarnya.

Terkait dengan ketersediaan sumber daya manusia (SDM), pihaknya juga sudah menyiapkan dengan mengikutsertakan dalam berbagai pelatihan, serta dilakukan visitasi oleh BPJS Kesehatan maupun dari Rumah Sakit Kariadi Semarang sebagai pengampunya.

"Untuk perizinannya, juga sudah disiapkan sehingga pembangunan bisa berjalan lancar," ujarnya.

Ia berharap ketika bangunan pusat stroke dan kanker jadi, RSUD Kudus bisa menjadi pusat rujukan layanan KJSU, sehingga masyarakat terutama warga Kudus tidak perlu lagi dirujuk ke Semarang.

Adapun layanan yang disediakan nantinya, antara lain ada poli khusus kanker, sedangkan untuk khusus stroke terdapat poli saraf, poli bedah saraf, poli rehabilitasi medis, sedangkan untuk onkologinya ada bedah onkologi, penyakit dalam onkologi, dan anak onkologi.

"Kami juga sudah memiliki dokter spesialisasi bedah kanker dan bedah syaraf," ujarnya.

Terkait dengan perluasan IGD, karena saat ini daya tampungnya baru 20 tempat tidur sehingga akan diperluas menjadi 40 tempat tidur. Sehingga ketika ada penambahan pasien seperti sebelumnya, maka tidak perlu ada lagi pasien yang harus menempati selasar atau di luar IGD karena semua pasien yang datang bakal tertampung.



Baca juga: Bupati Kudus terpilih usulkan pendamping setiap pasien IGD RSUD


Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2025