Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang, Jawa Tengah, membangun jembatan yang menghubungkan Desa Suradadi-Pujud, Kecamatan Gringsing senilai Rp10 miliar.
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, di Batang, Rabu, mengatakan bahwa jembatan penghubung desa tersebut semula dalam kondisi rusak, sehingga perlu dilakukan rehabilitasi perbaikan.
"Pembangunan jembatan ini menggunakan dana APBD kabupaten sekitar Rp10 miliar. Jembatan tersebut sebagai transportasi untuk menghubungkan kedua desa itu," katanya pula.
Ia menyebutkan jembatan penghubung Desa Suradadi-Pujud tersebut memiliki panjang jalan 60 meter dan lebar 7 meter.
Jembatan tersebut, kata dia lagi, merupakan layanan publik vital karena sebagai sarana penghubung antardesa yang menjadi akses transportasi utama serta meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Saya sempat berbincang dengan masyarakat yang merasa gembira dan antusias melihat jembatan yang biasa dilalui kini sudah bagus kondisinya," katanya lagi.
Bahkan, katanya pula, warga melaksanakan doa bersama sebagai wujud syukur atas terbangunnya jembatan Surodadi-Pujud yang kini bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Lani Dwi Rejeki mengatakan sebelum dibangun, jembatan penghubung desa tersebut dalam kondisi kurang baik dan kelihatannya tidak kokoh.
Namun, kata dia, setelah diperbaiki, kondisi jembatan itu menjadi lebih lebar dan kokoh, serta bisa dilalui dua mobil dari arah yang berbeda.
"Kami berharap jembatan yang sudah bagus ini harus dirawat bersama-sama, dan kendaraan yang melewati jembatan itu tidak melebihi batas maksimal agar tidak cepat rusak," kata dia pula.
Baca juga: Pemkab Batang maksimalkan program UHC jamin kesehatan masyarakat
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, di Batang, Rabu, mengatakan bahwa jembatan penghubung desa tersebut semula dalam kondisi rusak, sehingga perlu dilakukan rehabilitasi perbaikan.
"Pembangunan jembatan ini menggunakan dana APBD kabupaten sekitar Rp10 miliar. Jembatan tersebut sebagai transportasi untuk menghubungkan kedua desa itu," katanya pula.
Ia menyebutkan jembatan penghubung Desa Suradadi-Pujud tersebut memiliki panjang jalan 60 meter dan lebar 7 meter.
Jembatan tersebut, kata dia lagi, merupakan layanan publik vital karena sebagai sarana penghubung antardesa yang menjadi akses transportasi utama serta meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Saya sempat berbincang dengan masyarakat yang merasa gembira dan antusias melihat jembatan yang biasa dilalui kini sudah bagus kondisinya," katanya lagi.
Bahkan, katanya pula, warga melaksanakan doa bersama sebagai wujud syukur atas terbangunnya jembatan Surodadi-Pujud yang kini bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Lani Dwi Rejeki mengatakan sebelum dibangun, jembatan penghubung desa tersebut dalam kondisi kurang baik dan kelihatannya tidak kokoh.
Namun, kata dia, setelah diperbaiki, kondisi jembatan itu menjadi lebih lebar dan kokoh, serta bisa dilalui dua mobil dari arah yang berbeda.
"Kami berharap jembatan yang sudah bagus ini harus dirawat bersama-sama, dan kendaraan yang melewati jembatan itu tidak melebihi batas maksimal agar tidak cepat rusak," kata dia pula.
Baca juga: Pemkab Batang maksimalkan program UHC jamin kesehatan masyarakat