Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mendukung kegiatan balap sepeda "Tour de Muria" sebagai ajang olahraga yang dikombinasikan untuk mempromosikan destinasi wisata dan kuliner khas Kudus.
"Kegiatan 'Tour de Muria' ini memiliki nilai jual luar biasa, meskipun rutenya melintasi beberapa kabupaten tetapi sekitar 600-an peserta akan kembali ke Kudus," kata Penjabat Bupati Kudus M Hasan Chabibie ditemui usai pelepasan peserta Tour de Muria dari garis start di Alun-alun Kudus, Sabtu.
Apalagi, kata dia, peserta kegiatan itu tidak hanya dari lokal Kudus, melainkan dari berbagai daerah di tanah air, sehingga bisa menjadi ajang promosi wisata dan kuliner daerah.
Ia berharap melalui pengalaman mereka mengikuti "tour de muria" ini, memberikan cerita positif kepada orang lain terkait potensi yang ada di Kudus, baik wisata, kuliner hingga bidang usaha lainnya.
Pemkab Kudus, kata dia, mendukung acara olahraga yang dikemas dengan promosi daerah.
"Semoga acara 'tour de muria' ini menjadi tradisi baik yang bisa diikuti semua kalangan dan nusantara," ujarnya.
Ketua Panitia Tour de Muria 2024 Hendra Darmanto mengungkapkan dari jumlah peserta sebanyak 600 lebih ini, memang belum sesuai target 1.000 pendaftar.
Akan tetapi, kata dia, setelah dievaluasi ternyata tahun ini memang banyak kegiatan yang membuat para pehobi sepeda mempertimbangkan jatah cuti dari tempat kerjanya, sehingga tidak memungkinkan mengikuti semua kegiatan yang ada.
Meskipun demikian, menurut dia, jumlah peserta 600 orang lebih ini termasuk cukup ideal dalam pelaksanaan "Tour de Muria 2024" ini.
"Nantinya kami evaluasi, salah satunya mempertimbangkan bulan pelaksanaannya agak maju," ujarnya.
Lomba balap sepeda yang digelar tersebut, dirancang sebagai olah raga sambil mempromosikan potensi alam sekitar sehingga rute yang dilalui hampir 168 kilometer yang melintasi Kabupaten Kudus, Pati, Blora, dan Grobogan memiliki panorama alam yang menarik.
Rute sepanjang 158 kilometer di antaranya juga menyuguhkan panorama alam yang cukup indah di tiga kabupaten, dimulai dari Alun-alun Kudus, kemudian melintasi Kabupaten Pati, Blora, Grobogan dan finis di Kudus.
Pelaksanaan "tour de muria" di Kudus berlangsung dua hari, yakni Sabtu (2/11) hingga Minggu (3/11). Nantinya juga ada lomba balap sepeda criterium atau balap sepeda yang digelar di jalan raya dengan lintasan berputar serta "king of mountain" yang merupakan balapan menanjak dengan perhitungan waktu tercepat dari masing-masing peserta lomba.
Baca juga: Disbudpar Kudus bertekad jadikan rempah sebagai daya tarik wisata
"Kegiatan 'Tour de Muria' ini memiliki nilai jual luar biasa, meskipun rutenya melintasi beberapa kabupaten tetapi sekitar 600-an peserta akan kembali ke Kudus," kata Penjabat Bupati Kudus M Hasan Chabibie ditemui usai pelepasan peserta Tour de Muria dari garis start di Alun-alun Kudus, Sabtu.
Apalagi, kata dia, peserta kegiatan itu tidak hanya dari lokal Kudus, melainkan dari berbagai daerah di tanah air, sehingga bisa menjadi ajang promosi wisata dan kuliner daerah.
Ia berharap melalui pengalaman mereka mengikuti "tour de muria" ini, memberikan cerita positif kepada orang lain terkait potensi yang ada di Kudus, baik wisata, kuliner hingga bidang usaha lainnya.
Pemkab Kudus, kata dia, mendukung acara olahraga yang dikemas dengan promosi daerah.
"Semoga acara 'tour de muria' ini menjadi tradisi baik yang bisa diikuti semua kalangan dan nusantara," ujarnya.
Ketua Panitia Tour de Muria 2024 Hendra Darmanto mengungkapkan dari jumlah peserta sebanyak 600 lebih ini, memang belum sesuai target 1.000 pendaftar.
Akan tetapi, kata dia, setelah dievaluasi ternyata tahun ini memang banyak kegiatan yang membuat para pehobi sepeda mempertimbangkan jatah cuti dari tempat kerjanya, sehingga tidak memungkinkan mengikuti semua kegiatan yang ada.
Meskipun demikian, menurut dia, jumlah peserta 600 orang lebih ini termasuk cukup ideal dalam pelaksanaan "Tour de Muria 2024" ini.
"Nantinya kami evaluasi, salah satunya mempertimbangkan bulan pelaksanaannya agak maju," ujarnya.
Lomba balap sepeda yang digelar tersebut, dirancang sebagai olah raga sambil mempromosikan potensi alam sekitar sehingga rute yang dilalui hampir 168 kilometer yang melintasi Kabupaten Kudus, Pati, Blora, dan Grobogan memiliki panorama alam yang menarik.
Rute sepanjang 158 kilometer di antaranya juga menyuguhkan panorama alam yang cukup indah di tiga kabupaten, dimulai dari Alun-alun Kudus, kemudian melintasi Kabupaten Pati, Blora, Grobogan dan finis di Kudus.
Pelaksanaan "tour de muria" di Kudus berlangsung dua hari, yakni Sabtu (2/11) hingga Minggu (3/11). Nantinya juga ada lomba balap sepeda criterium atau balap sepeda yang digelar di jalan raya dengan lintasan berputar serta "king of mountain" yang merupakan balapan menanjak dengan perhitungan waktu tercepat dari masing-masing peserta lomba.
Baca juga: Disbudpar Kudus bertekad jadikan rempah sebagai daya tarik wisata