Solo (ANTARA) - Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII di Kota Solo, Jawa Tengah, menjadi panggung terakhir bagi atlet para-renang asal Kalimantan Barat Erlansyah dalam berkompetisi.
"Usia sudah 44 tahun, Peparnas ini jadi yang terakhir," kata Erlansyah di sela pertandingan di kolam renang Intan Pari, Kabupaten Karanganyar, Senin.
Erlansyah sendiri merasa bahagia bisa meraih medali emas di nomor 400 meter gaya bebas putra S8, mengungguli para pesaingnya yang masih relatif muda.
"Atlet lain masih berusia 20-an," tambahnya.
Usai tampil di Peparnas XVII, Erlansyah berencana untuk tetap terlibat dalam pengembangan para-renang di Kalimantan Barat sebagai pelatih.
Ia menilai potensi atlet-atlet muda di Kalimantan Barat cukup banyak.
"Bibit muda banyak, tetapi ada yang orang tuanya tidak mengizinkan atau ada yang merasa malu," katanya.
Menurut dia, potensi atlet-atlet cabang para-renang cukup bagus dan banyak bermunculan.
Kondisi tersebut, kata dia, berdampak baik karena persaingan semakin ketat.
Di Peparnas Solo 2024, Erlansyah turun di tiga nomor berbeda dengan target tiga medali emas.
"Usia sudah 44 tahun, Peparnas ini jadi yang terakhir," kata Erlansyah di sela pertandingan di kolam renang Intan Pari, Kabupaten Karanganyar, Senin.
Erlansyah sendiri merasa bahagia bisa meraih medali emas di nomor 400 meter gaya bebas putra S8, mengungguli para pesaingnya yang masih relatif muda.
"Atlet lain masih berusia 20-an," tambahnya.
Usai tampil di Peparnas XVII, Erlansyah berencana untuk tetap terlibat dalam pengembangan para-renang di Kalimantan Barat sebagai pelatih.
Ia menilai potensi atlet-atlet muda di Kalimantan Barat cukup banyak.
"Bibit muda banyak, tetapi ada yang orang tuanya tidak mengizinkan atau ada yang merasa malu," katanya.
Menurut dia, potensi atlet-atlet cabang para-renang cukup bagus dan banyak bermunculan.
Kondisi tersebut, kata dia, berdampak baik karena persaingan semakin ketat.
Di Peparnas Solo 2024, Erlansyah turun di tiga nomor berbeda dengan target tiga medali emas.