Purbalingga (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Purbalingga optimis target investasi tahun 2024 yang ditetapkan sebesar Rp1 triliun dapat tercapai meskipun pada triwulan kedua baru terealisasi 36,85 persen atau sekitar Rp368,49 miliar.
"Kami optimis dapat tercapai karena di triwulan ketiga ini ada yang mau masuk, kami tinggal menunggu rekapitulasi dari laporan kegiatan penanaman modal kembali," kata Kepala DPMPTSP Kabupaten Purbalingga Much Umar Faozi di Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat.
Menurut dia, beberapa investasi yang akan masuk Purbalingga di antaranya proyek pembangunan supermarket serta pembangunan gudang obat atau farmasi.
Ia mengharapkan hal itu bisa menambah, mendorong, dan mengakselerasi percepatan pertumbuhan permodalan serta pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Purbalingga.
Terkait dengan capaian investasi pada triwulan kedua yang masih di bawah 50 persen, ia mengatakan hal itu disebabkan tidak ada proyek baru di Purbalingga dan hanya bersifat intensifikasi.
"Juga pengaruh global seperti konflik Palestina-Israel, konflik Rusia-Ukraina, dan ketegangan di Terusan Suez, bea masuknya menjadi tinggi, sehingga terjadilah kelesuan ekonomi terutama barang-barang ekspor, khususnya industri bulu mata palsu dan wig atau rambut palsu," katanya.
Dengan demikian, kata dia, perusahaan-perusahaan rambut dan bulu mata palsu di Purbalingga cenderung hanya mempertahankan eksistensinya saja.
Dalam hal ini, lanjut dia, perusahaan-perusahaan tersebut melakukan pengurangan tenaga kerja maupun jam kerja.
"Sebetulnya ekspektasi ekonomi terkait dengan industri bulu mata ini perlu diintensifkan kembali, barangkali dengan melihat pangsa pasar selain dari Amerika. Mungkin nanti ke Timur Tengah, China, atau Jepang," katanya.
Lebih lanjut mengenai realisasi investasi hingga triwulan kedua tahun 2024, dia mengatakan hal itu terdiri atas penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN)
Menurut dia, nilai investasi PMA hingga triwulan kedua sekitar Rp28,267 miliar dengan 66 proyek yang menyerap 3.064 tenaga kerja Indonesia (TKI) dan satu orang tenaga kerja asing (TKA).
Sementara nilai investasi PMDN hingga triwulan kedua sekitar Rp340,222 miliar dengan 7.619 proyek yang menyerap 16.439 TKI dan 1 TKA.
"Jadi kalau digabung, realisasi investasi hingga triwulan kedua tahun 2024 sebanyak 7.685 proyek dengan nilai investasi sekitar Rp368,49 miliar yang menyerap 19.505 tenaga kerja, 2 orang di antaranya merupakan TKA," kata Umar.
Baca juga: Pemkab Temanggung targetkan investasi Rp2 triliun tahun 2024
"Kami optimis dapat tercapai karena di triwulan ketiga ini ada yang mau masuk, kami tinggal menunggu rekapitulasi dari laporan kegiatan penanaman modal kembali," kata Kepala DPMPTSP Kabupaten Purbalingga Much Umar Faozi di Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat.
Menurut dia, beberapa investasi yang akan masuk Purbalingga di antaranya proyek pembangunan supermarket serta pembangunan gudang obat atau farmasi.
Ia mengharapkan hal itu bisa menambah, mendorong, dan mengakselerasi percepatan pertumbuhan permodalan serta pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Purbalingga.
Terkait dengan capaian investasi pada triwulan kedua yang masih di bawah 50 persen, ia mengatakan hal itu disebabkan tidak ada proyek baru di Purbalingga dan hanya bersifat intensifikasi.
"Juga pengaruh global seperti konflik Palestina-Israel, konflik Rusia-Ukraina, dan ketegangan di Terusan Suez, bea masuknya menjadi tinggi, sehingga terjadilah kelesuan ekonomi terutama barang-barang ekspor, khususnya industri bulu mata palsu dan wig atau rambut palsu," katanya.
Dengan demikian, kata dia, perusahaan-perusahaan rambut dan bulu mata palsu di Purbalingga cenderung hanya mempertahankan eksistensinya saja.
Dalam hal ini, lanjut dia, perusahaan-perusahaan tersebut melakukan pengurangan tenaga kerja maupun jam kerja.
"Sebetulnya ekspektasi ekonomi terkait dengan industri bulu mata ini perlu diintensifkan kembali, barangkali dengan melihat pangsa pasar selain dari Amerika. Mungkin nanti ke Timur Tengah, China, atau Jepang," katanya.
Lebih lanjut mengenai realisasi investasi hingga triwulan kedua tahun 2024, dia mengatakan hal itu terdiri atas penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN)
Menurut dia, nilai investasi PMA hingga triwulan kedua sekitar Rp28,267 miliar dengan 66 proyek yang menyerap 3.064 tenaga kerja Indonesia (TKI) dan satu orang tenaga kerja asing (TKA).
Sementara nilai investasi PMDN hingga triwulan kedua sekitar Rp340,222 miliar dengan 7.619 proyek yang menyerap 16.439 TKI dan 1 TKA.
"Jadi kalau digabung, realisasi investasi hingga triwulan kedua tahun 2024 sebanyak 7.685 proyek dengan nilai investasi sekitar Rp368,49 miliar yang menyerap 19.505 tenaga kerja, 2 orang di antaranya merupakan TKA," kata Umar.
Baca juga: Pemkab Temanggung targetkan investasi Rp2 triliun tahun 2024