Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta kembali menambah keberadaan pasar tradisional berkonsep modern, yakni Pasar Joglo di Jalan Gunung Slamet, Jebres, Solo.

Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa di sela peresmian Pasar Joglo, di Solo, Jawa Tengah, Selasa, mengatakan pembangunan pasar tersebut sudah dilakukan sejak tahun lalu, tepatnya sejak Pasar Joglo yang lama terdampak oleh pembangunan proyek underpass Joglo.

Oleh karena itu, pemerintah membangun tempat yang baru dengan menggunakan anggaran dari APBD sebesar Rp5,781 miliar.

Ia meminta kepada para pedagang yang sudah memperoleh jatah tempat berjualan untuk memanfaatkan sebaik-baiknya dan tidak boleh berbuat curang dengan menjualnya ke orang lain.

Dia juga memastikan tidak ada biaya apa pun yang dikenakan kepada para pedagang ketika menempati pasar baru tersebut.

"Tidak ada sejarahnya bakul mlebu (pedagang masuk) pasar anyar (baru) ditariki (uang)," katanya.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Agus Santoso mengatakan bangunan baru Pasar Joglo terdiri dari tiga lantai dengan total 28 kios, 61 los, dan 13 oprokan.

Bangunan pasar tersebut juga dilengkapi oleh sejumlah fasilitas seperti ruang pelengkap pasar, ruang paguyuban, ruang AC, mushala, dan toilet.

Untuk penataan pedagang juga menggunakan sistem zonasi sesuai dengan jenis dagangannya.

"Penataan pedagang sudah diterapkan dengan sistem zonasi jenis dagangannya," katanya pula.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024