Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, bersama PT Bhimasena Power Indonesia selaku pemilik pembangkit listrik tenaga uap Batang memfasilitasi pengembangan kewirausahaan usaha mikro kecil dan menengah pada mantan pekerja konstruksi demobilisasi perusahaan itu.
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Selasa, mengatakan kegiatan dari perusahaan ini akan banyak membantu program pemerintah seperti dalam upaya pengentasan kemiskinan, penanganan pengangguran, dan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Hari ini, diberikan program lanjutan untuk mantan pekerja konstruksi perusahaan dimana pada tahap pertama ada 111 pekerja, 34 pekerja di antaranya dinilai sukses mengembangkan usahanya," katanya.
Menurut dia, program yang dilakukan saat ini harus dikembangkan bagi perusahaan, apalagi di daerah ini berdiri Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dan Batang Industri Park (BIP).
Dengan adanya program bantuan kewirausahaan ini, kata dia, pihaknya siap memberikan dukungan penuh pada perusahaan yang mempunyai program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) supaya diberikan kepada masyarakat di lingkungan sekitar.
"Program CSR yang diberikan oleh perusahaan dapat memberikan banyak manfaat salah satunya kewirausahaan. Bantuan kewirausahaan disini bukan dalam bentuk nominal uang saja tapi juga sarana prasarana, serta pelatihan teknis," katanya.
Presiden Direktur Bhimasena Power Indonesia Ryuta Sato menyampaikan bahwa ada 34 pekerja dari 111 mantan pekerja konstruksi yang sukses dalam mengembangkan usahanya.
Pemberian bantuan tersebut, kata dia, sebagai bentuk dan komitmen kepedulian perusahaan terhadap lingkungan warga di sekitar PLTU Batang untuk membentuk masyarakat tanpa kemiskinan sebagai salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan.
"Kami berharap melalui program CSR ini dapat memberikan manfaat dan dapat meningkatkan taraf ekonomi dan kualitas hidup masyarakat," katanya.
Baca juga: Dinkopukm Purbalingga tingkatkan literasi keuangan digital bagi UMKM
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Selasa, mengatakan kegiatan dari perusahaan ini akan banyak membantu program pemerintah seperti dalam upaya pengentasan kemiskinan, penanganan pengangguran, dan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Hari ini, diberikan program lanjutan untuk mantan pekerja konstruksi perusahaan dimana pada tahap pertama ada 111 pekerja, 34 pekerja di antaranya dinilai sukses mengembangkan usahanya," katanya.
Menurut dia, program yang dilakukan saat ini harus dikembangkan bagi perusahaan, apalagi di daerah ini berdiri Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dan Batang Industri Park (BIP).
Dengan adanya program bantuan kewirausahaan ini, kata dia, pihaknya siap memberikan dukungan penuh pada perusahaan yang mempunyai program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) supaya diberikan kepada masyarakat di lingkungan sekitar.
"Program CSR yang diberikan oleh perusahaan dapat memberikan banyak manfaat salah satunya kewirausahaan. Bantuan kewirausahaan disini bukan dalam bentuk nominal uang saja tapi juga sarana prasarana, serta pelatihan teknis," katanya.
Presiden Direktur Bhimasena Power Indonesia Ryuta Sato menyampaikan bahwa ada 34 pekerja dari 111 mantan pekerja konstruksi yang sukses dalam mengembangkan usahanya.
Pemberian bantuan tersebut, kata dia, sebagai bentuk dan komitmen kepedulian perusahaan terhadap lingkungan warga di sekitar PLTU Batang untuk membentuk masyarakat tanpa kemiskinan sebagai salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan.
"Kami berharap melalui program CSR ini dapat memberikan manfaat dan dapat meningkatkan taraf ekonomi dan kualitas hidup masyarakat," katanya.
Baca juga: Dinkopukm Purbalingga tingkatkan literasi keuangan digital bagi UMKM