Semarang (ANTARA) - DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Semarang bersikap tegas dengan memecat Ady Setiawan alias Mas Wawan dari keanggotaan karena bermanuver mendukung pasangan calon dari PDI Perjuangan, Agustina Wilujeng-Iswar Aminuddin pada Pilwakot Semarang 2024.
Ketua DPC PKB Kota Semarang Muhammad Mahsun, dalam pernyataan di Semarang, Sabtu, menegaskan bahwa partainya mendukung penuh Yoyok Sukawi-Joko Santoso sebagai calon wali kota dan wakil wali kota Semarang.
Yoyok-Joko diusung koalisi besar, yakni hampir seluruh partai politik di Kota Semarang, kecuali PDI Perjuangan yang mengusung Agustina-Iswar.
Jika ada kader yang tidak sejalan, tegas dia, status keanggotaannya akan dicabut, termasuk Mas Wawan yang dinilai membelot dari kebijakan partai dengan mendukung pasangan calon dari PDI Perjuangan.
"Kalau tidak mengikuti kebijakan partai ya sudah tidak kader lagi, yang jelas kalau sudah menentang kebijakan partai nanti kita proses, dicabut KTA-nya (kartu tanda anggota)-nya," tegasnya.
Diketahui usai gagal diusung sebagai calon wakil wali kota Semarang, Mas Wawan memutuskan bergabung di barisan pendukung Agustina-Iswar.
Bahkan, Mas Wawan juga mengarahkan relawannya, yakni Relawan Semarang Gumuyu untuk memenangkan pasangan tersebut.
Mahsun mengatakan bahwa pemberhentian Mas Wawan dari PKB dilakukan tanpa pemanggilan karena secara terang-terangan Mas Wawan mendukung Agustina-Iswar.
"Nanti kami proses, kami cabut statusnya sebagai anggota. Tidak perlu pemanggilan, karena sudah terlihat jelas melanggar. Ini berlaku tidak hanya untuk Mas Wawan, tapi juga semua kader yang tidak menaati keputusan partai maka mendapatkan sanksi," katanya.
Ia menjelaskan awalnya Mas Wawan mendaftar sebagai kader PKB untuk mencalonkan diri sebagai bakal calon wakil wali kota Semarang.
Namun, Mas Wawan gagal maju karena PKB bersama parpol yang tergabung di Koalisi Semarang Maju Bermartabat mengusung Yoyok-Joko pada Pilwakot 2024.
"Dia kader saat mendaftar jadi bakal calon wakil wali kota, permintaannya dia adalah dijadikan sebagai kader dan minta KTA. kita berhusnuzon (berpikir positif) niatnya baik, tapi di perjalanan malah seperti ini (tidak sejalan) ya ada aturannya di PKB," katanya.
Mahsun mengatakan telah memberikan instruksi kepada seluruh kadernya di tingkat bawah untuk mendukung dan memenangkan Yoyok-Joko di Pilwakot Semarang 2024.
Sampai saat ini, dipastikannya bahwa kader PKB masih solid dan akan bergerak dengan mengambil suara dari nahdliyin atau warga NU.
"Kluster PKB kan ada struktural dan kultural. Tentu kanj akan seriusi untuk pemenangan Yoyok-Joko, baik kultur maupun struktur. Karena secara kultural, kedekatan kami dengan warga NU ini akan kami maksimalkan," pungkas Mahsun.
Ketua DPC PKB Kota Semarang Muhammad Mahsun, dalam pernyataan di Semarang, Sabtu, menegaskan bahwa partainya mendukung penuh Yoyok Sukawi-Joko Santoso sebagai calon wali kota dan wakil wali kota Semarang.
Yoyok-Joko diusung koalisi besar, yakni hampir seluruh partai politik di Kota Semarang, kecuali PDI Perjuangan yang mengusung Agustina-Iswar.
Jika ada kader yang tidak sejalan, tegas dia, status keanggotaannya akan dicabut, termasuk Mas Wawan yang dinilai membelot dari kebijakan partai dengan mendukung pasangan calon dari PDI Perjuangan.
"Kalau tidak mengikuti kebijakan partai ya sudah tidak kader lagi, yang jelas kalau sudah menentang kebijakan partai nanti kita proses, dicabut KTA-nya (kartu tanda anggota)-nya," tegasnya.
Diketahui usai gagal diusung sebagai calon wakil wali kota Semarang, Mas Wawan memutuskan bergabung di barisan pendukung Agustina-Iswar.
Bahkan, Mas Wawan juga mengarahkan relawannya, yakni Relawan Semarang Gumuyu untuk memenangkan pasangan tersebut.
Mahsun mengatakan bahwa pemberhentian Mas Wawan dari PKB dilakukan tanpa pemanggilan karena secara terang-terangan Mas Wawan mendukung Agustina-Iswar.
"Nanti kami proses, kami cabut statusnya sebagai anggota. Tidak perlu pemanggilan, karena sudah terlihat jelas melanggar. Ini berlaku tidak hanya untuk Mas Wawan, tapi juga semua kader yang tidak menaati keputusan partai maka mendapatkan sanksi," katanya.
Ia menjelaskan awalnya Mas Wawan mendaftar sebagai kader PKB untuk mencalonkan diri sebagai bakal calon wakil wali kota Semarang.
Namun, Mas Wawan gagal maju karena PKB bersama parpol yang tergabung di Koalisi Semarang Maju Bermartabat mengusung Yoyok-Joko pada Pilwakot 2024.
"Dia kader saat mendaftar jadi bakal calon wakil wali kota, permintaannya dia adalah dijadikan sebagai kader dan minta KTA. kita berhusnuzon (berpikir positif) niatnya baik, tapi di perjalanan malah seperti ini (tidak sejalan) ya ada aturannya di PKB," katanya.
Mahsun mengatakan telah memberikan instruksi kepada seluruh kadernya di tingkat bawah untuk mendukung dan memenangkan Yoyok-Joko di Pilwakot Semarang 2024.
Sampai saat ini, dipastikannya bahwa kader PKB masih solid dan akan bergerak dengan mengambil suara dari nahdliyin atau warga NU.
"Kluster PKB kan ada struktural dan kultural. Tentu kanj akan seriusi untuk pemenangan Yoyok-Joko, baik kultur maupun struktur. Karena secara kultural, kedekatan kami dengan warga NU ini akan kami maksimalkan," pungkas Mahsun.