Ternate (ANTARA) - Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara (Malut) pada Selasa (17/9) sore sekitar pukul 15:58 WIT kembali mengeluarkan abu berwarna kelabu dengan ketinggian mencapai 1,5 kilometer di atas puncak di gunung itu.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal yang condong ke arah Timur laut," kata petugas Pos Pengamatan Gunung Api Ibu, Rivaldi Hasan dalam keterangan tertulis yang di ANTARA di Ternate, Rabu.
Erupsi Gunung Api setinggi 1.325 meter dari permukaan laut itu, ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi ± 1 menit 28 detik dari Pos Pengamatan Gunung Api Ibu di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu.
Dia mengatakan bahwa erupsi tersebut juga terdengar dentuman hingga ke bangunan kantor Pos Pengamatan bahkan terasa bergetar.
Masyarakat maupun wisatawan diminta untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 4 km dan perluasan sektoral berjarak 5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif di gunung itu.
"Kami mengimbau masyarakat dan wisatawan, agar mematuhi edaran yang kami keluarkan, karena saat ini status Gunung Ibu berada di Level III atau Siaga,"ujarnya.
Dia menyatakan jika terjadi hujan abu maka masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan masker dan kacamata, sehingga bisa terhindar dari paparan abu tersebut.
"Saat ini status Gunung Ibu belum menunjukkan penurunan, karena setiap jam gunung api itu terus mengeluarkan abu dari atas puncak," katanya menambahkan.
Sebelumnya, Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, pada Senin sekitar pukul 10.35 WIT kembali mengeluarkan abu berwarna kelabu dengan ketinggian mencapai 700 meter di atas puncak di gunung api itu.
"Memang, Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah Utara," kata Rivaldi.
Erupsi Gunung Api setinggi 1.325 meter dari permukaan laut itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi ± 1 menit 32 detik dari Pos Kantor Pengamatan Gunung Api Ibu yang berada di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat.
Baca juga: Gunung Semeru kembali erupsi dengan letusan hingga 300 meter
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal yang condong ke arah Timur laut," kata petugas Pos Pengamatan Gunung Api Ibu, Rivaldi Hasan dalam keterangan tertulis yang di ANTARA di Ternate, Rabu.
Erupsi Gunung Api setinggi 1.325 meter dari permukaan laut itu, ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi ± 1 menit 28 detik dari Pos Pengamatan Gunung Api Ibu di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu.
Dia mengatakan bahwa erupsi tersebut juga terdengar dentuman hingga ke bangunan kantor Pos Pengamatan bahkan terasa bergetar.
Masyarakat maupun wisatawan diminta untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 4 km dan perluasan sektoral berjarak 5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif di gunung itu.
"Kami mengimbau masyarakat dan wisatawan, agar mematuhi edaran yang kami keluarkan, karena saat ini status Gunung Ibu berada di Level III atau Siaga,"ujarnya.
Dia menyatakan jika terjadi hujan abu maka masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan masker dan kacamata, sehingga bisa terhindar dari paparan abu tersebut.
"Saat ini status Gunung Ibu belum menunjukkan penurunan, karena setiap jam gunung api itu terus mengeluarkan abu dari atas puncak," katanya menambahkan.
Sebelumnya, Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, pada Senin sekitar pukul 10.35 WIT kembali mengeluarkan abu berwarna kelabu dengan ketinggian mencapai 700 meter di atas puncak di gunung api itu.
"Memang, Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah Utara," kata Rivaldi.
Erupsi Gunung Api setinggi 1.325 meter dari permukaan laut itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi ± 1 menit 32 detik dari Pos Kantor Pengamatan Gunung Api Ibu yang berada di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat.
Baca juga: Gunung Semeru kembali erupsi dengan letusan hingga 300 meter