Kota Tegal, Jateng (ANTARA) - Para duta besar negara-negara Uni Eropa (UE) bersama Organisasi Buruh Internasional atau International Labour Organization (ILO) mengecek kondisi para nelayan dan pekerja migran Indonesia yang bekerja di sektor perikanan laut di Pelabuhan Tegalsari, Kota Tegal, Jawa Tengah, Selasa.
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Denis Chaibi di Kota Tegal, Selasa, mengatakan kegiatan yang merupakan bagian dari Program Ship to Shore Right South East Asia tersebut merupakan bentuk komitmen atas kepedulian terhadap ketenagakerjaan bagi nelayan dan pekerja migran.
Duta besar dan perwakilan dari kedutaan 19 negara Uni Eropa datang untuk melihat langsung kondisi di Pelabuhan Tegalsari.
"Ini dukungan negara-negara Uni Eropa terhadap Indonesia dalam menaikkan standar perlindungan para pekerja di sektor perikanan laut," katanya.
Menurut dia, Eropa merupakan konsumen terbesar keempat produk perikanan Indonesia.
Baca juga: Peserta lomba dayung perahu nelayan terlindungi BPJS Ketenagakerjaan
Ia menuturkan dengan standar tinggi yang diterapkan di Eropa, maka negara-negara di Uni Eropa berharap untuk meningkatkan standar para pekerja di sektor perikanan laut tersebut.
Kerja sama antara Uni Eropa dan Indonesia, kata dia, diharapkan akan terus meningkatkan nilai perdagangan yang memberi keuntungan bagi kedua pihak.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah, Fendiawan Tiskiantoro menambahkan, Pelabuhan Tegalsari memiliki daya tampung mencapai 1.154 kapal pencari ikan.
"Produksi hasil laut per tahun mencapai 87.220 ton atau rata-rata 240 ton per hari," katanya.
Menurut dia, nilai ekonomi produk hasil laut di salah satu pelabuhan perikanan terbesar di Jawa Tengah tersebut mencapai sekitar Rp2,8 triliun.
Selain dilengkapi dengan dermaga dan tempat pelelangan ikan, lanjut dia, Pelabuhan Tegalsari jiga dilengkapi dengan 74 coolstorage serta SPBU untuk kapal nelayan.
Ia menambahkan kehadiran delegasi negara-negara Uni Eropa bersama Organisasi Buruh Internasional diharapkan bisa meningkatkan kesadaran terhadap keselamatan kerja serta meminimalkan kecelakaan kerja.
Baca juga: Produk perahu nelayan dari Demak diminati sejumlah daerah
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Denis Chaibi di Kota Tegal, Selasa, mengatakan kegiatan yang merupakan bagian dari Program Ship to Shore Right South East Asia tersebut merupakan bentuk komitmen atas kepedulian terhadap ketenagakerjaan bagi nelayan dan pekerja migran.
Duta besar dan perwakilan dari kedutaan 19 negara Uni Eropa datang untuk melihat langsung kondisi di Pelabuhan Tegalsari.
"Ini dukungan negara-negara Uni Eropa terhadap Indonesia dalam menaikkan standar perlindungan para pekerja di sektor perikanan laut," katanya.
Menurut dia, Eropa merupakan konsumen terbesar keempat produk perikanan Indonesia.
Baca juga: Peserta lomba dayung perahu nelayan terlindungi BPJS Ketenagakerjaan
Ia menuturkan dengan standar tinggi yang diterapkan di Eropa, maka negara-negara di Uni Eropa berharap untuk meningkatkan standar para pekerja di sektor perikanan laut tersebut.
Kerja sama antara Uni Eropa dan Indonesia, kata dia, diharapkan akan terus meningkatkan nilai perdagangan yang memberi keuntungan bagi kedua pihak.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah, Fendiawan Tiskiantoro menambahkan, Pelabuhan Tegalsari memiliki daya tampung mencapai 1.154 kapal pencari ikan.
"Produksi hasil laut per tahun mencapai 87.220 ton atau rata-rata 240 ton per hari," katanya.
Menurut dia, nilai ekonomi produk hasil laut di salah satu pelabuhan perikanan terbesar di Jawa Tengah tersebut mencapai sekitar Rp2,8 triliun.
Selain dilengkapi dengan dermaga dan tempat pelelangan ikan, lanjut dia, Pelabuhan Tegalsari jiga dilengkapi dengan 74 coolstorage serta SPBU untuk kapal nelayan.
Ia menambahkan kehadiran delegasi negara-negara Uni Eropa bersama Organisasi Buruh Internasional diharapkan bisa meningkatkan kesadaran terhadap keselamatan kerja serta meminimalkan kecelakaan kerja.
Baca juga: Produk perahu nelayan dari Demak diminati sejumlah daerah