Rembang (ANTARA) - Bisnis minuman kental manis (sirop) dengan berbagai rasa menjadi kebutuhan di masyarakat, salah satunya produk minuman sirop dengan rasa buah kawista yang dimanfaatkan untuk meraup pundi-pundi rupiah.

Seperti halnya Soffa Ahmad, owner olahan sirop buah kawista asli Rembang Sonaya, yang merupakan salah satu binaan Rumah BUMN (RB) Rembang PT Semen Gresik.

Berawal dari keinginan dalam menjaga kelestarian buah khas Rembang yang sudah mulai jarang dan langka ditemukan. Maka dari itu, dalam menjaga cita rasa buah kawista agar tidak hilang di lidah masyarakat, Sonaya berinisiatif dengan menjadikannya minuman sirop.

Soffa mengaku mampu menjual 4.000 botol dalam setahun, yang setiap botolnya dijual seharga Rp19.000. Pendistribusian  produk ini mampu menjangkau wilayah di Kabupaten Rembang, Blora, dan sekitarnya.

“Produk sirop kawista Sonaya diproduksi dengan kualitas tinggi, yakni dibuat tanpa adanya bahan pengawet pabrikan, dengan gula tebu premium. Sonaya menghadirkan rasa kawista yang menyegarkan, rasa asli kawistanya menjadikan sirop ini lain dari yang lain,” ungkapnya.

Melalui pendampingan dari RB Rembang Semen Gresik, lanjutnya, pelaku usaha mendapatkan banyak sekali manfaat yang didapatkan guna memperluas jangkauan pasar, peningkatan omzet, dan menambah ilmu tentang dunia usaha.

“Harapannya, semoga pendampingan dari RB Rembang mampu memberikan dampak positif yang nyata dan luas bagi para pelaku UMKM. Sehingga, para pelaku usaha mampu memperluas area pemasarannya,” tandasnya.

Sementara itu, Senior Manager of Communication & CSR PT Semen Gresik, Sulistyono, memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh UMKM binaan RB Rembang yang terus berkembang dan mampu menunjukkan kemandiriannya, salah satunya UMKM Sonaya.

“Dalam dunia usaha, UMKM memegang peranan penting dalam menggerakkan perekonomian di masyarakat, karena mampu mendukung pemberdayaan masyarakat guna pengentasan permasalahan sosial seperti pengangguran dengan membuka lapangan pekerjaan. Perusahaan berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan usaha di lingkungan operasional, sehingga mampu memberikan kebermanfaatan bagi kemajuan perekonomian daerah,” terang Sulistyono.

Menurutnya selama 4 tahun berdiri, RB Rembang telah membukukan total transaksi Rp 3,9 Miliar, dengan 415 mitra UMKM, dan berhasil menggelar 112 kali pelatihan kepada para UMKM binaan, milennial, dan masyarakat. ***
 


Pewarta : Nur Istibsaroh/ksm
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024