Solo (ANTARA) - Dewan Pengawas (Dewas) BPJS Ketenagakerjaan Aditya Warman mengisi rangkaian Masa Ta'aruf (Masta) Penyambutan Mahasiswa Baru (PMB) UMS di Solo, Jawa Tengah.
"Mahasiswa itu adalah human resource (sumber daya manusia), harus didesain, jangan diajar. Dengan didesain maka akan ketemu inovasi," kata Ketua Ikatan Alumni UMS tersebut di Solo, Jawa Tengah, Senin.
Ia menilai kampus bukan tempat untuk melahirkan lulusan melainkan menciptakan lapangan kerja.
"Kampus bukan melahirkan lulusan tapi menciptakan lapangan kerja. Ekosistemnya UMS, ladang yang subur," katanya.
Menurut dia, dalam hal ini dosen berperan sebagai mentor sekaligus bapak dan ibu bagi para mahasiswa. Dengan demikian, diharapkan dapat tercetak SDM yang multi complex skill atau memiliki kemampuan yang beragam.
"Multi complex skill ini adalah hasil terbaik. Bukan hanya sarjana psikologi, sarjana teknik tapi harus multi kompleks, memiliki kemampuan, daya beradaptasi, dan daya juang sehingga mereka menghasilkan kemampuan mengeksekusi," katanya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama para mahasiswa baru juga dikenalkan berbagai unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang ada di kampus tersebut.
Rektor UMS Sofyan Anif mengatakan pada acara Expo UKM para mahasiswa didorong untuk bisa berprestasi baik di bidang akademik maupun non akademik.
"Banyak UKM yang dapat diambil dalam rangka menjadi wadah mahasiswa dalam mengembangkan minat dan bakat," katanya.
Selain itu, dalam hal akademik para mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan untuk bisa memiliki pengalaman ke luar negeri, seperti Korea, Singapura, dan Malaysia.
"Banyak negara yang bisa dipilih karena UMS telah memiliki banyak kerja sama," katanya.*
Baca juga: Optimalkan digitalisasi layanan, BPJS Kesehatan gandeng Persi Jateng
"Mahasiswa itu adalah human resource (sumber daya manusia), harus didesain, jangan diajar. Dengan didesain maka akan ketemu inovasi," kata Ketua Ikatan Alumni UMS tersebut di Solo, Jawa Tengah, Senin.
Ia menilai kampus bukan tempat untuk melahirkan lulusan melainkan menciptakan lapangan kerja.
"Kampus bukan melahirkan lulusan tapi menciptakan lapangan kerja. Ekosistemnya UMS, ladang yang subur," katanya.
Menurut dia, dalam hal ini dosen berperan sebagai mentor sekaligus bapak dan ibu bagi para mahasiswa. Dengan demikian, diharapkan dapat tercetak SDM yang multi complex skill atau memiliki kemampuan yang beragam.
"Multi complex skill ini adalah hasil terbaik. Bukan hanya sarjana psikologi, sarjana teknik tapi harus multi kompleks, memiliki kemampuan, daya beradaptasi, dan daya juang sehingga mereka menghasilkan kemampuan mengeksekusi," katanya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama para mahasiswa baru juga dikenalkan berbagai unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang ada di kampus tersebut.
Rektor UMS Sofyan Anif mengatakan pada acara Expo UKM para mahasiswa didorong untuk bisa berprestasi baik di bidang akademik maupun non akademik.
"Banyak UKM yang dapat diambil dalam rangka menjadi wadah mahasiswa dalam mengembangkan minat dan bakat," katanya.
Selain itu, dalam hal akademik para mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan untuk bisa memiliki pengalaman ke luar negeri, seperti Korea, Singapura, dan Malaysia.
"Banyak negara yang bisa dipilih karena UMS telah memiliki banyak kerja sama," katanya.*
Baca juga: Optimalkan digitalisasi layanan, BPJS Kesehatan gandeng Persi Jateng