Kudus (ANTARA) - SDIT Umar Bin Khathab Kudus, Jawa Tengah, berhasil menjadi juara umum kategori nasional KU-12 lomba panahan tingkat sekolah dasar (SD) dan sederajat, 22-25 Agustus 2024 di Supersoccer Arena, Rendeng, Kabupaten Kudus.

"Tim panahan dari SDIT Umar Bin Khathab Kudus tersebut, berhasil meraih juara pertama untuk kategori PVC KU-12 Putra, sedangkan kategori PVC KU-12 Putri juara tiga, dan Nasional KU-12 Putri juara tiga," kata Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin di Kudus, Minggu.

Sementara juara pertama untuk kategori nasional KU-12 putra diraih atlet panahan dari SD Gerit Pati, sedangkan nasional KU-12 putri diraih atlet panahan dari SDUT Bumi Kartini Jepara.

Ia mengungkapkan turnamen panahan MilkLife Archery Challenge 2024 ini digelar hasil kolaborasi antara Bakti Olahraga Djarum Foundation, MilkLife, dan Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kudus. Dengan tujuan menumbuhkan kecintaan masyarakat Kudus dan sekitarnya terhadap cabang olahraga panahan, khususnya di level pelajar.

Apalagi, kata dia, di level provinsi, prestasi panahan di Kudus dan sekitarnya masih berada di bawah Solo dan Semarang. Untuk itu, adanya lomba panahan ini diharapkan bisa memunculkan bibit-bibit potensial yang bisa membawa Kota Kudus menorehkan prestasi yang lebih tinggi lagi, tak hanya di level Jawa Tengah namun juga di tingkat nasional.

"Target kami, Kudus bisa memiliki regenerasi pemanah handal. Kami menyiapkan kaderisasi pemanah Kudus secara berjenjang dan berkesinambungan, sehingga bisa menembus tiga besar di provinsi, lalu lanjut ke tingkat nasional. Karena Solo dan Semarang sudah berpuluh-puluh tahun berada di tiga besar tingkat Jawa Tengah," ujarnya.

Legenda Panahan Indonesia, Lilies Handayani bangga dengan torehan prestasi yang dicapai peserta dalam lomba panahan ini, karena ratusan pelajar yang ambil bagian dalam turnamen tersebut merupakan angin segar untuk meningkatkan prestasi cabang olahraga panahan Indonesia di panggung dunia pada masa mendatang.

"Saya optimistis, dari ratusan peserta ini ada yang bisa jadi atlet profesional dan menembus Pelatnas sehingga bisa membela Indonesia di kejuaraan level dunia. Saya akan sangat ikhlas dan bersyukur bila ada yang bisa melewati prestasi saya di Olimpiade, 36 tahun yang lalu," ujar Lilies yang merupakan salah satu anggota tiga Srikandi peraih medali pertama bagi Indonesia di Olimpiade.

Wakil Ketua Umum II Pembinaan dan Prestasi PB Perpani Abdul Razak menyampaikan dukungan Djarum Foundation dan MilkLife dengan menyelenggarakan lomba panahan karena menjadi dorongan semangat bagi para pemangku kepentingan di cabang olahraga panahan untuk meningkatkan prestasi.

"Tentunya kegiatan memasyarakatkan olahraga panahan akan berdampak positif terhadap lahirnya atlet-atlet yang kelak membela Indonesia. Apalagi, Jateng selama ini merupakan barometer bagi olahraga panahan karena tahun lalu jumlah atlet yang menghuni Pelatnas ada enam orang," ujarnya.

Chalief Daerah Barana Setya dari SDN Gerit Pati mengaku bangga bisa meraih juara di kategori nasional KU 12 putra, meskipun selama final tiupan angin cukup kencang.

Ia mengakui persiapannya dilakukan dengan maksimal, karena selain latihan memanah juga latihan fisik.

Bahkan, kata dia, setiap pekan berlatih lima hingga enam kali, karena targetnya setiap mengikuti lomba bisa juara. Termasuk saat Popda Jateng juga berhasil menyabet juara.

Baca juga: Tujuh kabupaten ramaikan turnamen panah tingkat SD

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024