Solo (ANTARA) - Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Surakarta menyebutkan sektor kuliner menjadi salah satu andalan wisata di Solo, Jawa Tengah
"Peluang kuliner tradisional Solo sebagai pengalaman wisata gastronomi bagi wisatawan nusantara di Kota Solo," kata Wakil Ketua BPPD Kota Surakarta Andre Rahmanto di Solo, Jawa Tengah, Sabtu.
Hal itu disampaikan bersamaan dengan hasil riset pariwisata yang dilakukan oleh BPPD.
"Hasilnya ada tiga riset pariwisata yaitu kesiapan dan persepsi wellness tourism, potensi pasar destinasi wisata Solo Raya serta potensi dan kuliner tradisional di Solo," katanya.
Ia mengatakan riset tersebut tidak hanya memberikan gambaran mendalam mengenai kondisi pariwisata di Surakarta tetapi juga menyajikan rekomendasi strategi promosi dan komunikasi yang dapat diterapkan.
"Harapannya riset yang kami lakukan mampu menjadi panduan bagi stakeholder pariwisata dalam mengembangkan program-program promosi yang lebih efektif dan efisien," katanya.
Ia berharap dengan adanya sosialisasi tersebut BPPD dapat mendorong kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah, dunia usaha dan seluruh mitra kerja pariwisata di Surakarta.
"Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan strategi promosi yang inovatif dan berkelanjutan, serta meningkatkan daya tarik pariwisata Surakarta di mata wisatawan domestik maupun mancanegara," katanya.
Ketua BPPD Kota Surakarta Retno Wulandari berharap riset yang dilakukan oleh BPPD dapat memberikan wawasan berharga bagi dunia usaha dan pengambil kebijakan.
"Kami berharap hasil-hasil riset ini dapat dimanfaatkan untuk memberikan insight yang berguna bagi pengembangan sektor pariwisata di Surakarta," katanya.
"Peluang kuliner tradisional Solo sebagai pengalaman wisata gastronomi bagi wisatawan nusantara di Kota Solo," kata Wakil Ketua BPPD Kota Surakarta Andre Rahmanto di Solo, Jawa Tengah, Sabtu.
Hal itu disampaikan bersamaan dengan hasil riset pariwisata yang dilakukan oleh BPPD.
"Hasilnya ada tiga riset pariwisata yaitu kesiapan dan persepsi wellness tourism, potensi pasar destinasi wisata Solo Raya serta potensi dan kuliner tradisional di Solo," katanya.
Ia mengatakan riset tersebut tidak hanya memberikan gambaran mendalam mengenai kondisi pariwisata di Surakarta tetapi juga menyajikan rekomendasi strategi promosi dan komunikasi yang dapat diterapkan.
"Harapannya riset yang kami lakukan mampu menjadi panduan bagi stakeholder pariwisata dalam mengembangkan program-program promosi yang lebih efektif dan efisien," katanya.
Ia berharap dengan adanya sosialisasi tersebut BPPD dapat mendorong kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah, dunia usaha dan seluruh mitra kerja pariwisata di Surakarta.
"Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan strategi promosi yang inovatif dan berkelanjutan, serta meningkatkan daya tarik pariwisata Surakarta di mata wisatawan domestik maupun mancanegara," katanya.
Ketua BPPD Kota Surakarta Retno Wulandari berharap riset yang dilakukan oleh BPPD dapat memberikan wawasan berharga bagi dunia usaha dan pengambil kebijakan.
"Kami berharap hasil-hasil riset ini dapat dimanfaatkan untuk memberikan insight yang berguna bagi pengembangan sektor pariwisata di Surakarta," katanya.