Purbalingga (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat pada puncak musim kemarau.

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Purbalingga Mukodam di Purbalingga, Selasa, mengakui saat ini harga beberapa kebutuhan pokok masyarakat seperti beras dan cabai mulai merangkak naik meskipun belum signifikan.

"Walaupun ada kenaikan harga, kami terus berupaya agar barang-barang tersebut tetap tersedia agar kebutuhan masyarakat tercukupi," katanya.

Selain itu, kata dia, Pemkab Purbalingga mengupayakan optimalisasi produksi di sentra-sentra produksi pertanian terutama untuk komoditas yang mulai mengalami kenaikan harga.

Ia memastikan hingga saat ini di Purbalingga masih ada panen padi maupun cabai dan diharapkan hasil panen komoditas tersebut tidak dijual ke luar daerah.

"Hal itu yang secara teknis memungkinkan dilakukan oleh kami di tingkat kabupaten," katanya.

Bahkan, kata dia, tidak menutup kemungkinan hasil pertanian khususnya cabai dari daerah lain yang berlebih dijual ke Purbalingga.

Menurut dia, hal itu biasa terjadi ketika Purbalingga kekurangan komoditas cabai akan dipasok dari daerah lain seperti Wonosobo, Magelang, dan Boyolali.

"Biasanya kalaupun masih ada produksi, pasokan cabai dari luar daerah tetap masuk ke Purbalingga," katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan Pemkab Purbalingga secara rutin memantau perkembangan harga kebutuhan pokok masyarakat di pasar-pasar tradisional.

Menurut dia, perkembangan harga kebutuhan pokok tersebut juga diinformasikan secara terbuka kepada masyarakat.

"Kami juga koordinasikan dengan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait termasuk Bank Indonesia mengenai perkembangan harga di lapangan agar bisa diambil langkah koordinasi," kata Mukodam.

Baca juga: Harga emas Antam naik lagi
 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024