Semarang (ANTARA) - Bakal calon bupati Jepara Witiarso Utomo yakin mengantongi rekomendasi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk maju Pilkada Jepara 2024 setelah mengikuti uji kelayakan dan kepatutan yang digelar secara tertutup itu oleh DPW PPP Jateng.
Witiarso Utomo yang akrab disapa Wiwit, dalam pernyataannya di Semarang, Kamis, mengatakan dapat urutan pertama pada "fit and proper test'".
"Saya kebetulan pertama kali. Saya tidak tau berdasarkan apa, tiba-tiba disuruh masuk aja," katanya.
Ia mengaku mendapat sejumlah pertanyaan saat sesi "fit and proper test" dari panelis di DPW PPP Jateng, seperti pertanyaan terkait partai pengusung, serta sudah seberapa jauh dan matang dengan partai yang mengusung.
"Pertanyaan seputar partai yang mengusung sudah apa saja dan bagaimana, saya jawab dengan proses koalisi tujuh partai itu dan mudah-mudahan dengan bergabungnya PPP bisa menambah kekuatan koalisi," katanya.
Dengan didapatkan nya urutan pertama "fit and proper test" di DPW PPP Jateng, Wiwit berharap sejalan juga mendapatkan rekomendasi pertama dari DPP PPP.
"Alhamdulillah sudah mengikuti 'fit and proper test' dengan lancar, harapannya dengan dipanggil pertama kali mudah-mudahan secara urutan mendapatkan rekomendasi pertama kali juga," harapnya.
Kandidat lainnya, yakni Jadug Trimulyo Ainul Amri menyebutkan durasi "fit and proper test" sebenarnya tertulis 15 menit, namun dia menjalani dengan waktu yang lebih lama daripada calon yang lainnya.
"Alhamdulillah 'fit and proper' lancar semua dengan dua panelis, durasi tes tertulis standar nya 15 menit tapi kok yang lain lebih cepat, tapi saya panjang sekali bisa setengah jam lebih," katanya.
Ketua DPC PPP Jepara Masykuri menyebutkan ada empat bakal calon pada Pilkada Jepara, terdiri atas tiga calon bupati, yakni dirinya sendiri, Witiarso Utomo, Jadug Trimulyo Ainul Amri, dan satu calon wakil bupati yakni Ibnu Hajar.
"Pertanyaan 'fit and proper test' nya cuma sekedar aja, kamu punya dana nggak, saya jawab insya Allah siap, tujuannya apa, tujuan saya untuk memenangkan suara PPP di Jepara," katanya.
"Panelis nya ada dua orang, saya tidak lama-lama sekitar seperempat jam," tambahnya.
Dengan selesainya uji kelayakan dan kepatutan di DPW PPP Jateng, Masykuri berharap yang mendapatkan rekomendasi partai dari internal partai bukan dari eksternal.
Di samping itu, lanjut Masykuri, walaupun bisa berdiri sendiri harus tetap berkoalisi karena itu akan lebih nyaman.
"Kalau bisa bagaimanapun tetap kader yang diutamakan, untuk 'ngrumati' partai itu sulit, makanya harus dari internal partai. Rekomendasi kami serahkan ke DPP, yang punya partai itu pusat, yang penting mengamankan partai," katanya.
Sementara itu, kandidat lainnya, yakni Ibnu Hajar yang mencalonkan diri menjadi bakal calon wakil bupati juga turut mengungkapkan urutan fit and proper test.
"Mas Wiwit masuk pertama kali fit and proper test tadi, selanjutnya disusul oleh Ketua DPC PPP Jepara Pak Masykuri, lanjut saya sendiri, dan terakhir mas Jadug," pungkasnya.
Witiarso Utomo yang akrab disapa Wiwit, dalam pernyataannya di Semarang, Kamis, mengatakan dapat urutan pertama pada "fit and proper test'".
"Saya kebetulan pertama kali. Saya tidak tau berdasarkan apa, tiba-tiba disuruh masuk aja," katanya.
Ia mengaku mendapat sejumlah pertanyaan saat sesi "fit and proper test" dari panelis di DPW PPP Jateng, seperti pertanyaan terkait partai pengusung, serta sudah seberapa jauh dan matang dengan partai yang mengusung.
"Pertanyaan seputar partai yang mengusung sudah apa saja dan bagaimana, saya jawab dengan proses koalisi tujuh partai itu dan mudah-mudahan dengan bergabungnya PPP bisa menambah kekuatan koalisi," katanya.
Dengan didapatkan nya urutan pertama "fit and proper test" di DPW PPP Jateng, Wiwit berharap sejalan juga mendapatkan rekomendasi pertama dari DPP PPP.
"Alhamdulillah sudah mengikuti 'fit and proper test' dengan lancar, harapannya dengan dipanggil pertama kali mudah-mudahan secara urutan mendapatkan rekomendasi pertama kali juga," harapnya.
Kandidat lainnya, yakni Jadug Trimulyo Ainul Amri menyebutkan durasi "fit and proper test" sebenarnya tertulis 15 menit, namun dia menjalani dengan waktu yang lebih lama daripada calon yang lainnya.
"Alhamdulillah 'fit and proper' lancar semua dengan dua panelis, durasi tes tertulis standar nya 15 menit tapi kok yang lain lebih cepat, tapi saya panjang sekali bisa setengah jam lebih," katanya.
Ketua DPC PPP Jepara Masykuri menyebutkan ada empat bakal calon pada Pilkada Jepara, terdiri atas tiga calon bupati, yakni dirinya sendiri, Witiarso Utomo, Jadug Trimulyo Ainul Amri, dan satu calon wakil bupati yakni Ibnu Hajar.
"Pertanyaan 'fit and proper test' nya cuma sekedar aja, kamu punya dana nggak, saya jawab insya Allah siap, tujuannya apa, tujuan saya untuk memenangkan suara PPP di Jepara," katanya.
"Panelis nya ada dua orang, saya tidak lama-lama sekitar seperempat jam," tambahnya.
Dengan selesainya uji kelayakan dan kepatutan di DPW PPP Jateng, Masykuri berharap yang mendapatkan rekomendasi partai dari internal partai bukan dari eksternal.
Di samping itu, lanjut Masykuri, walaupun bisa berdiri sendiri harus tetap berkoalisi karena itu akan lebih nyaman.
"Kalau bisa bagaimanapun tetap kader yang diutamakan, untuk 'ngrumati' partai itu sulit, makanya harus dari internal partai. Rekomendasi kami serahkan ke DPP, yang punya partai itu pusat, yang penting mengamankan partai," katanya.
Sementara itu, kandidat lainnya, yakni Ibnu Hajar yang mencalonkan diri menjadi bakal calon wakil bupati juga turut mengungkapkan urutan fit and proper test.
"Mas Wiwit masuk pertama kali fit and proper test tadi, selanjutnya disusul oleh Ketua DPC PPP Jepara Pak Masykuri, lanjut saya sendiri, dan terakhir mas Jadug," pungkasnya.