Solo (ANTARA) - Festival makanan nonhalal yang diselenggarakan di Mal Solo Paragon Surakarta, Jawa Tengah kembali dibuka usai sempat ditutup sementara akibat munculnya penolakan dari beberapa pihak.

Chief Marketing Communication (Marcom) Solo Paragon Mall Veronica Lahji di Solo, Jawa Tengah, Kamis mengatakan festival tersebut sudah kembali dibuka.

"Sudah buka," katanya.

Meski demikian, untuk menjaga situasi agar lebih kondusif di sekeliling stan makanan yang berjumlah 34 stan tersebut dipasang kain hitam. Selain itu, juga ada pengaturan di pintu masuk.

"Sudah ditutup kain hitam dan pintu masuk juga diatur," katanya.

Pantauan di Solo, begitu dibuka, puluhan konsumen mulai memenuhi tempat duduk yang disediakan di sebelah stan, tepatnya di atrium Mal Solo Paragon.

Sementara itu, ia mengakui kegiatan tersebut berpotensi mendatangkan lebih banyak pengunjung. Bahkan bisa mencapai dua kali lipat dari biasanya.

Pihaknya mencatat untuk saat ini jumlah pengunjung Mal Solo Paragon saat libur sekolah bisa mencapai 20.000/hari. Sedangkan di hari biasa di kisaran 16.000/hari.

"Ini yang datang potensial pembeli semua, dari Jakarta, Surabaya, Madiun, Semarang. Bahkan tadi sebelum mal buka ada satu mobil dari Pekalongan, mereka datang khusus karena pameran ini," katanya.

Ia mengatakan kedatangan para pengunjung dari luar kota juga memberikan dampak positif bagi toko lain.

"Efek ikutan yang kami cari, ada efek untuk yang lain. Setelah dari festival makanan, mereka lari ke tenan lain untuk belanja," katanya.
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024