Semarang (ANTARA) - Lembaga survei Indo Riset Strategis mencatat elektabilitas CEO PSIS Semarang A.S.Sukawijaya membayangi petahana Wali Kota Semarang Hevearita G.Rahayu menjelang pemilihan wali kota pada November 2024 mendatang.
Peneliti Indo Riset Strategis, Galih Pramilu Bakti, dalam siaran pers di Semarang, Sabtu, mengatakan, tingkat keterpilihan Hevearita G.Rahayu sebesar 33,5 persen, disusul pria yang akrab disapa Yoyok Sukawi itu dengan 26,8 persen.
"Selisih keduanya hanya 6,7 persen," katanya.
Ia menuturkan jika responden hanya diberi pilihan empat nama calon wali kota, maka nama Hevearita G.Rahayu masih menempati peringkat pertama dengan 38,4 persen dan dibayangi oleh Yoyok Sukawi dengan 34 persen.
Survei jelang pilwakot ini sendiri dilakukan terhadap 600 responden secara proporsional secara acak dan merata di seluruh wilayah Kota Semarang, dengan penarikan sampel menggunakan metode "multistage random sampling" dengan "margin of error" kurang lebih 4,08 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Waktu pelaksanaan survei adalah 8 hingga 14 Juni 2024, namun ada beberapa kendala sampel yang sulit ditemui, tidak berkenan diwawancara, atau keluar kota sehingga total responden yang dapat diwawancara sebanyak 544 orang.
Sementara pengamat politik Undip Semarang Yoga Putra Prameswari menilai Yoyok Sukawi harus bisa memilih koalisi yang tepat untuk bisa menang di Pilkada 2024 nanti.
"Mas Yoyok harus membentuk koalisi yang kuat, karena PDIP sangat kuat," katanya.
Ia menilai Partai Demokrat yang akan menjadi kendaraan Yoyok Sukawi harus mampu membangun koalisi nasionalis agamis.
Hasil Pemilu 2024 di Kota Semarang, PDI Perjuangan masih menjadi partai pemenang, diikuti Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan lainnya.
Untuk perolehan kursi DPRD Kota Semarang 2024, PDI Perjuangan mendapatkan 14 kursi, Gerindra tujuh kursi, PKS dan Demokrat masing-masing enam kursi, PKB dan PSI masing-masing lima kursi, Golkar empat kursi, kemudian PAN, PPP, dan Nasdem masing-masing satu kursi.
Baca juga: Pilkada Kota Semarang, Yoyok Sukawi daftar lewat Demokrat
Peneliti Indo Riset Strategis, Galih Pramilu Bakti, dalam siaran pers di Semarang, Sabtu, mengatakan, tingkat keterpilihan Hevearita G.Rahayu sebesar 33,5 persen, disusul pria yang akrab disapa Yoyok Sukawi itu dengan 26,8 persen.
"Selisih keduanya hanya 6,7 persen," katanya.
Ia menuturkan jika responden hanya diberi pilihan empat nama calon wali kota, maka nama Hevearita G.Rahayu masih menempati peringkat pertama dengan 38,4 persen dan dibayangi oleh Yoyok Sukawi dengan 34 persen.
Survei jelang pilwakot ini sendiri dilakukan terhadap 600 responden secara proporsional secara acak dan merata di seluruh wilayah Kota Semarang, dengan penarikan sampel menggunakan metode "multistage random sampling" dengan "margin of error" kurang lebih 4,08 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Waktu pelaksanaan survei adalah 8 hingga 14 Juni 2024, namun ada beberapa kendala sampel yang sulit ditemui, tidak berkenan diwawancara, atau keluar kota sehingga total responden yang dapat diwawancara sebanyak 544 orang.
Sementara pengamat politik Undip Semarang Yoga Putra Prameswari menilai Yoyok Sukawi harus bisa memilih koalisi yang tepat untuk bisa menang di Pilkada 2024 nanti.
"Mas Yoyok harus membentuk koalisi yang kuat, karena PDIP sangat kuat," katanya.
Ia menilai Partai Demokrat yang akan menjadi kendaraan Yoyok Sukawi harus mampu membangun koalisi nasionalis agamis.
Hasil Pemilu 2024 di Kota Semarang, PDI Perjuangan masih menjadi partai pemenang, diikuti Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan lainnya.
Untuk perolehan kursi DPRD Kota Semarang 2024, PDI Perjuangan mendapatkan 14 kursi, Gerindra tujuh kursi, PKS dan Demokrat masing-masing enam kursi, PKB dan PSI masing-masing lima kursi, Golkar empat kursi, kemudian PAN, PPP, dan Nasdem masing-masing satu kursi.
Baca juga: Pilkada Kota Semarang, Yoyok Sukawi daftar lewat Demokrat