Solo (ANTARA) - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surakarta Ferry S Indrianto menyebut Solo, Jawa Tengah, menarik bagi investor.
"Pertumbuhan ekonomi yang tertinggi di Solo Raya saat ini berada di Kota Solo, sehingga di mata investor atau publik luar banyak yang ingin berinvestasi di Kota Solo," katanya di Solo, Kamis.
Ia mengatakan menyikapi kondisi tersebut perlu ada dorongan agar aglomerasi Solo Raya dapat segera terealisasi.
"Aglomerasi yang sering saya gaungkan itu adalah bagaimana tersedia lapangan pekerjaan, bagaimana pertumbuhan itu secara inklusif, bermakna dalam sebuah wilayah," katanya.
Dengan capaian pertumbuhan ekonomi di Solo saat ini, dikatakannya, ikut mempengaruhi berkurangnya angka pengangguran di daerah tersebut.
"Jadi pertumbuhan ekonomi Solo ini jangan sampai terhenti oleh sesuatu yang tidak relevan," katanya.
Oleh karena itu, ia mendorong aglomerasi agar pertumbuhan ekonomi di Solo yang mengarah positif dapat terjadi juga di daerah lain.
"Tidak ada ruginya, malah kalau tidak aglomerasi ruginya makin besar," katanya.
Terkait hal itu, Koordinator Bidang Penelitian PSP-KUMKM LPPM UNS Malik Cahyadin mengatakan aglomerasi memiliki banyak manfaat positif, terutama berkembangnya ekonomi di wilayah Solo dan sekitarnya.
"Kami rasa itu usulan yang masuk akal, karena secara perkembangan ekonomi, kawasan itu perlu bersatu untuk bisa bersaing secara nasional maupun internasional. Jadi bagaimana mereka bersatu, menurunkan ego dan saling berhubungan untuk meningkatkan produktivitas," katanya.
Ia mengatakan pertumbuhan positif yang terjadi di Solo perlu dikembangkan ke wilayah sekitar agar tidak menimbulkan masalah ke depan untuk Kota Solo.
"Istilahnya perlu rembesan ke daerah lain. Kalau tidak bisa menjadi masalah karena kapasitas di Solo yang makin penuh, misalnya macet, polusi udara, dan sebagainya," katanya
Oleh karena itu, konsep aglomerasi perlu ditawarkan. Dalam hal ini, Kadin Surakarta dapat menjembatani komunikasi pemangku daerah di tujuh wilayah di Solo Raya.
Baca juga: Ketua Kadin Surakarta temui Mangkunegara X
"Pertumbuhan ekonomi yang tertinggi di Solo Raya saat ini berada di Kota Solo, sehingga di mata investor atau publik luar banyak yang ingin berinvestasi di Kota Solo," katanya di Solo, Kamis.
Ia mengatakan menyikapi kondisi tersebut perlu ada dorongan agar aglomerasi Solo Raya dapat segera terealisasi.
"Aglomerasi yang sering saya gaungkan itu adalah bagaimana tersedia lapangan pekerjaan, bagaimana pertumbuhan itu secara inklusif, bermakna dalam sebuah wilayah," katanya.
Dengan capaian pertumbuhan ekonomi di Solo saat ini, dikatakannya, ikut mempengaruhi berkurangnya angka pengangguran di daerah tersebut.
"Jadi pertumbuhan ekonomi Solo ini jangan sampai terhenti oleh sesuatu yang tidak relevan," katanya.
Oleh karena itu, ia mendorong aglomerasi agar pertumbuhan ekonomi di Solo yang mengarah positif dapat terjadi juga di daerah lain.
"Tidak ada ruginya, malah kalau tidak aglomerasi ruginya makin besar," katanya.
Terkait hal itu, Koordinator Bidang Penelitian PSP-KUMKM LPPM UNS Malik Cahyadin mengatakan aglomerasi memiliki banyak manfaat positif, terutama berkembangnya ekonomi di wilayah Solo dan sekitarnya.
"Kami rasa itu usulan yang masuk akal, karena secara perkembangan ekonomi, kawasan itu perlu bersatu untuk bisa bersaing secara nasional maupun internasional. Jadi bagaimana mereka bersatu, menurunkan ego dan saling berhubungan untuk meningkatkan produktivitas," katanya.
Ia mengatakan pertumbuhan positif yang terjadi di Solo perlu dikembangkan ke wilayah sekitar agar tidak menimbulkan masalah ke depan untuk Kota Solo.
"Istilahnya perlu rembesan ke daerah lain. Kalau tidak bisa menjadi masalah karena kapasitas di Solo yang makin penuh, misalnya macet, polusi udara, dan sebagainya," katanya
Oleh karena itu, konsep aglomerasi perlu ditawarkan. Dalam hal ini, Kadin Surakarta dapat menjembatani komunikasi pemangku daerah di tujuh wilayah di Solo Raya.
Baca juga: Ketua Kadin Surakarta temui Mangkunegara X