Semarang (ANTARA) - Sebanyak 700 atlet dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti kejuaraan atletik Jateng Open di Semarang, 27-29 Juni.
Dalam temu teknik yang dipimpin Technical Delegate Sarjito dari PB PASI di Semarang, Rabu, menyebutkan, peserta berasal dari 120 perkumpulan atletik, di antaranya dari Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Banten, DKI Jakarta, Kota Malang, Batam, Kepulauan Riau, dan Jawa Tengah.
Pada nomor bergengsi yaitu lari 100 meter putra tercatat diikuti 112 peserta, nomor lompat jauh putra diikuti 44 peserta, lompat tinggi putra diikuti 36 peserta.
Tetapi ada juga yang pesertanya sedikit yaitu pada nomor lari gawang 400 meter putri hanya diikuti lima peserta.
Ketua Umum Pengprov PASI Jawa Tengah Rumini mengatakan Jateng Open merupakan ajang terakhir sebelum para atlet berlaga pada PON XXI/2024 di Aceh-Sumut.
Jadi, lanjut Rumini yang memegang rekor nomor Sapta Lomba SEA Games 1993-1997 itu sangat wajar jika berbagai provinsi memanfaatkan Jateng Open sebagai sarana mengukur kemampuan.
Dia mengaku bangga bahwa Jateng Open sudah mendapatkan tempat di hati para atlet atletik di tanah air.
Rumini berharap, para atlet Jateng yang saat ini menghuni pelatda untuk memanfaatkan kejuaraan ini dengan menunjukkan performa terbaiknya.
''Kami sudah antisipasi adanya 'ledakan' peserta di nomor bergengsi 100 meter putra. Panitia sudah mengatur lomba di setiap nomor,'' ujar Rumini yang juga Kabid Binpres KONI Jateng itu.
Dia menambahkan, Pengprov PASI Jateng akan memantau dan mengevaluasi atlet Pelatda PON yang tampil di ajang ini.
Pihaknya tak segan mencoret atlet pelatda yang performanya menurun saat tampil di Jateng Open.
”Kami jadikan kejuaraan ini sebagai uji coba. Kami tegas, jika catatan prestasinya sangat jauh dari yang sudah ditentukan bisa dicoret. Saya juga sudah mewanti-wanti para atlet, kejuaraan ini jadi ajang terakhir untuk seleksi,” kata Rumini.
Dalam temu teknik yang dipimpin Technical Delegate Sarjito dari PB PASI di Semarang, Rabu, menyebutkan, peserta berasal dari 120 perkumpulan atletik, di antaranya dari Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Banten, DKI Jakarta, Kota Malang, Batam, Kepulauan Riau, dan Jawa Tengah.
Pada nomor bergengsi yaitu lari 100 meter putra tercatat diikuti 112 peserta, nomor lompat jauh putra diikuti 44 peserta, lompat tinggi putra diikuti 36 peserta.
Tetapi ada juga yang pesertanya sedikit yaitu pada nomor lari gawang 400 meter putri hanya diikuti lima peserta.
Ketua Umum Pengprov PASI Jawa Tengah Rumini mengatakan Jateng Open merupakan ajang terakhir sebelum para atlet berlaga pada PON XXI/2024 di Aceh-Sumut.
Jadi, lanjut Rumini yang memegang rekor nomor Sapta Lomba SEA Games 1993-1997 itu sangat wajar jika berbagai provinsi memanfaatkan Jateng Open sebagai sarana mengukur kemampuan.
Dia mengaku bangga bahwa Jateng Open sudah mendapatkan tempat di hati para atlet atletik di tanah air.
Rumini berharap, para atlet Jateng yang saat ini menghuni pelatda untuk memanfaatkan kejuaraan ini dengan menunjukkan performa terbaiknya.
''Kami sudah antisipasi adanya 'ledakan' peserta di nomor bergengsi 100 meter putra. Panitia sudah mengatur lomba di setiap nomor,'' ujar Rumini yang juga Kabid Binpres KONI Jateng itu.
Dia menambahkan, Pengprov PASI Jateng akan memantau dan mengevaluasi atlet Pelatda PON yang tampil di ajang ini.
Pihaknya tak segan mencoret atlet pelatda yang performanya menurun saat tampil di Jateng Open.
”Kami jadikan kejuaraan ini sebagai uji coba. Kami tegas, jika catatan prestasinya sangat jauh dari yang sudah ditentukan bisa dicoret. Saya juga sudah mewanti-wanti para atlet, kejuaraan ini jadi ajang terakhir untuk seleksi,” kata Rumini.