Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, bakal mengupayakan perbaikan Stadion Wergu Wetan agar bisa memenuhi standar Liga 2 dan tim Persiku tidak perlu menyewa stadion sepak bola di luar daerah.
"Kami akan berupaya melakukan perbaikan secara optimal agar tim Persiku Kudus bisa main di kandang sendiri, bukan menjadi tim musafir," kata Penjabat Bupati Kudus M. Hasan Chabibie di Kudus, Sabtu.
Ia mengakui untuk melakukan perbaikan rumput berdasarkan informasi dari berbagai pihak membutuhkan waktu hingga delapan bulan. Sedangkan kompetisi Liga 2 dijadwalkan mulai bergulir pada akhir Agustus 2024.
Meskipun demikian, kata dia, pihaknya akan berupaya maksimal, agar tim Persiku Kudus tidak menjadi tim musafir yang harus meminjam stadion daerah lain sebagai kandangnya.
Sementara itu, Manajer Persiku Kudus M. Ilham Akbar mengaku sangat berharap pemkab melakukan upaya semampunya untuk memperbaiki stadion.
"Harapannya, sejumlah fasilitas yang diperlukan dipenuhi dan fasilitas yang belum baik diperbaiki sebisa mungkin," ujarnya.
Berdasarkan hasil komunikasi dengan PSSI maupun PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi, syarat stadion yang layak menggelar kompetisi Liga 2 memang cukup banyak.
Selain rumput lapangan yang harus memenuhi standar, kata dia, Stadion Wergu Wetan Kudus juga perlu penyediaan ruang ganti atau locker room, toilet, musala, dan lorong pemain.
Ia berharap Ketika ada upaya perbaikan maupun penambahan fasilitas yang belum tersedia, ketika ada verifikasi dari PSSI dan PT LIB Stadion Wergu Wetan Kudus bisa memenuhi syarat untuk menggelar kompetisi Liga 2.
"Kalaupun gagal, maka alternatifnya meminjam stadion daerah lain, seperti di Kabupaten Kendal atau Kabupaten Magelang," ujarnya.
Terkait dengan pelatih, manajemen Persiku Kudus juga sudah mengincar beberapa nama yang memang sudah mengantongi lisensi B. Di antaranya ada mantan pelatih tim Persija Jakarta, mantan pelatih Persik Kediri, serta mantan pelatih Persis Solo.
Dewan Penasehat Manajemen Persiku Mawahib mengajak semua elemen di dalam manajemen untuk bekerja ekstra agar tim Persiku nantinya tidak hanya numpang lewat di Liga 2.
"Mari sengkuyung bareng agar stadion di Kudus bisa memenuhi standar PSSI untuk bisa bermain di kandang sendiri, karena sebelumnya sudah membuktikan perjuangan di ajang kompetisi Liga 3 akhirnya bisa menjadikan Persiku lolos ke Liga 2," ujarnya.
"Kami akan berupaya melakukan perbaikan secara optimal agar tim Persiku Kudus bisa main di kandang sendiri, bukan menjadi tim musafir," kata Penjabat Bupati Kudus M. Hasan Chabibie di Kudus, Sabtu.
Ia mengakui untuk melakukan perbaikan rumput berdasarkan informasi dari berbagai pihak membutuhkan waktu hingga delapan bulan. Sedangkan kompetisi Liga 2 dijadwalkan mulai bergulir pada akhir Agustus 2024.
Meskipun demikian, kata dia, pihaknya akan berupaya maksimal, agar tim Persiku Kudus tidak menjadi tim musafir yang harus meminjam stadion daerah lain sebagai kandangnya.
Sementara itu, Manajer Persiku Kudus M. Ilham Akbar mengaku sangat berharap pemkab melakukan upaya semampunya untuk memperbaiki stadion.
"Harapannya, sejumlah fasilitas yang diperlukan dipenuhi dan fasilitas yang belum baik diperbaiki sebisa mungkin," ujarnya.
Berdasarkan hasil komunikasi dengan PSSI maupun PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi, syarat stadion yang layak menggelar kompetisi Liga 2 memang cukup banyak.
Selain rumput lapangan yang harus memenuhi standar, kata dia, Stadion Wergu Wetan Kudus juga perlu penyediaan ruang ganti atau locker room, toilet, musala, dan lorong pemain.
Ia berharap Ketika ada upaya perbaikan maupun penambahan fasilitas yang belum tersedia, ketika ada verifikasi dari PSSI dan PT LIB Stadion Wergu Wetan Kudus bisa memenuhi syarat untuk menggelar kompetisi Liga 2.
"Kalaupun gagal, maka alternatifnya meminjam stadion daerah lain, seperti di Kabupaten Kendal atau Kabupaten Magelang," ujarnya.
Terkait dengan pelatih, manajemen Persiku Kudus juga sudah mengincar beberapa nama yang memang sudah mengantongi lisensi B. Di antaranya ada mantan pelatih tim Persija Jakarta, mantan pelatih Persik Kediri, serta mantan pelatih Persis Solo.
Dewan Penasehat Manajemen Persiku Mawahib mengajak semua elemen di dalam manajemen untuk bekerja ekstra agar tim Persiku nantinya tidak hanya numpang lewat di Liga 2.
"Mari sengkuyung bareng agar stadion di Kudus bisa memenuhi standar PSSI untuk bisa bermain di kandang sendiri, karena sebelumnya sudah membuktikan perjuangan di ajang kompetisi Liga 3 akhirnya bisa menjadikan Persiku lolos ke Liga 2," ujarnya.